Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Kompas.com - 11/12/2023, 20:24 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengolahan komoditas barang mentah menjadi barang setengah jadi hingga sepenuhnya jadi atau hilirisasi menjadi salah satu topik yang ramai dibicarakan oleh para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai, hilirisasi sumber daya alam (SDA) sendiri dinilai menjadi salah satu kebijakan yang sangat penting bagi perekonomian nasional.

Pasalnya, lewat hilirisasi pemerintah berupaya mendongkrak kontribusi produk domestik bruto (PDB) yang berasal dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi serta ekspor-impor.

Baca juga: Timnas Amin Kritik Kebijakan Hilirisasi, Bahlil: Pikirannya Jangan Sempit

"Semua negara yang baik, yang sehat dan berkualitas pertumbuhan ekonominya itu apabila investasi dan ekspor-impor jauh lebih dominan ketimbang konsumsi," kata dia, dalam diskusi publik, di Jakarta, Senin (11/12/2023).

Bahlil menyebutkan, salah satu contoh nyata dampak positif hilirisasi terhadap perekonomian Tanah Air ialah pertambahan nilai dari ekspor komoditas nikel.

Ia menyebutkan, nilai ekspor komoditas nikel mencapai 3,3 miliar dollar AS pada periode 2018, namun setelah larangan ekspor komoditas bijih nikel dan hilirisasi diberlakukan, nilai ekspor nikel terus bertambah, hingga mencapai 33 miliar dollar AS pada 2022.

"Begitu kita menyetop (ekspor) ore nikel kita membangun hilirisasi dari 3,3 miliar dollar AS, menjadi 33 miliar dollar AS, naik 10 kali lipat," ujarnya.

Lebih lanjut ia bilang, program hilirisasi tidak hanya terfokus pada komoditas nikel saja, sebagaimana tercantum dalam peta jalan atau road map hilirisasi 2040.

Dalam roadmap itu pemerintah menargetkan, nilai investasi dari hilirisasi mencapai 545,3 miliar dollar AS pada 2040, yang berasal dari 8 bagian dan 21 komoditas.

"Jadi kalau ada orang beranggapan hilirisasi ini keliru otaknya yang harus dilakukan," katanya.

"Tapi bahwa masih ada kekurangan dalam hilirisasi ini setuju," sambung Bahlil.

Baca juga: Ganjar: Hilirisasi Seolah-olah Hanya Nikel, Pemahamannya Belum Tuntas


Menurut dia, masih adanya kekurangan dalam pelaksanaan program hilirisasi menjadi satu hal yang wajar mengingat implementasinya masih berada dalam tahap awal.

"Ini baru 4-5 tahun dalam rangka mewujudkan undang-undang. Yang namanya kita kaya bayi, jatuh bangun biasa," tutur dia.

Oleh karenanya, Bahlil berharap, pemerintah pada periode mendatang akan tetap melanjutkan hilirisasi yang sudah dilaksanakan, dengan tujuan kedaulatan ekonomi dapat tercipta lewat pemanfaatan SDA nasional.

"Siapapun pemerintahnya, siapapun menterinya, mimpi saya hilirisasi ini harus menjadi bagian penting yang harus dipegang sebagai pintu jalan menuju Indonesia emas," ucapnya.

Baca juga: Sentil yang Ragukan Hilirisasi, Menteri Bahlil: Yang Bicara Itu Otaknya Keliru!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com