Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat "Gertap", Kementan Kolaborasikan Pertanian Kopi-Jagung

Kompas.com - 12/12/2023, 21:21 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggelar Gerakan Tanam Perkebunan Integrasi Tanaman Pangan (Gertap) demi memperkuat akselerasi optimalisasi lahan pertanian.

Salah satu caranya dilakukan melalui peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan yang dikolaborasikan dengan tanaman perkebunan.

Sekretaris Ditjenbun Heru Tri Widarto mengatakan, Ditjenbun mendapat tugas untuk mengawal luas tambah tanam (LTT) di lima provinsi, yakni Riau, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku.

"Kami di Ditjenbun mengoptimalkan lahan perkebunan agar dapat diintegrasikan dengan program tanaman pangan, seperti program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria). Kali ini lakukan Gertap kopi dengan jagung," ujar Heru melalui keterangan persnya, Selasa (12/12/2023).

Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Hal tersebut disampaikan Heru saat berada di lokasi Gertap, yakni lahan seluas 40 hektar (ha) di Kampung Cibisoro, Desa Bojong, Kecamatan Nagrek, Kabupaten Bandung, Selasa.

Heru menjelaskan, langkah tersebut diwujudkan sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar produksi sejumlah komoditas terus ditingkatkan.

Oleh karena itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta jajarannya untuk melakukan pendataan, mempercepat persiapan kebutuhan masa tanam, mengawal secara langsung di lapangan, serta memastikan target tercapai dengan baik. 

"Saya memberikan apresiasi kepada jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Bandung atas komitmen yang kuat dalam mendukung kedaulatan pangan nasional. Kami berharap kedaulatan pangan ini dapat dimulai dari Kabupaten Bandung," ujar Heru.

Baca juga: Lindungi Pekebun Swadaya, Kementan Sempurnakan Regulasi Penetapan Harga TBS Sawit

Agenda Gertap di Kampung Cibisoro, Desa Bojong, Kecamatan Nagrek, Kabupaten Bandung, Selasa (12/12/2023)DOK. Kementan Agenda Gertap di Kampung Cibisoro, Desa Bojong, Kecamatan Nagrek, Kabupaten Bandung, Selasa (12/12/2023)

Ia menambahkan, Kabupaten Bandung harus serius dalam mencegah alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang mengatur tentang pengawasan ketat pencegahan alih fungsi lahan pertanian.

"Gertap di Kabupaten Bandung bukan hanya kegiatan pertanian biasa. Ini bisa menjadi kunci jawaban hadapi berbagai tantangan ke depan," tuturnya.

Menurutnya, dengan tanaman perkebunan yang terintegrasi dengan tanaman pangan secara serentak, Kabupaten Bandung melanjutkan tradisi memberi kehidupan bagi tanaman.

"(Langkah ini) juga menyuburkan ikatan sosial dan kebersamaan yang begitu berharga bagi masyarakatnya," tambah Heru.

Baca juga: Akselerasi Upsus LTT Padi Nasional 2023, Kementan Ajak Petani Percepat Masa Tanam

Lebih lanjut, Heru mengatakan, Gertap adalah gerakan inklusif yang menggaet semua pihak tanpa peduli daerah atau profesi yang digeluti.

"Kita semua dapat bersatu dalam gerakan ini. Mari bersama wujudkan dan perkuat ketahanan pangan Indonesia dan tanamkan semangat edukasi Gertap," ajak Heru.

Ia juga tidak lupa mengajak generasi muda untuk memahami betapa pentingnya keberlanjutan pertanian.

"Mari kita bersama-sama jaga komitmen demi membangun negeri yang sejahtera dan memperkokoh pertanian termasuk perkebunan yang berdaya saing," tuturnya.

Pada kesempatan itu, salah satu pekebun mengungkapkan keinginannya agar pekebun dibuatkan embung di sekitar lokasi agar operasional bisa berjalan lancar.

Baca juga: Pengacara SYL Sebut Elite Parpol Terlibat Proyek Kementan yang Terkait Pemerasan Firli

"Tujuannya agar distribusi dan ketersediaan pasokan air terjamin demi keperluan tanaman pada musim kemarau," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com