Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutup Tahun, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Kompas.com - 21/12/2023, 14:41 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan BI 7-day Reverse Repo Rate (DRRR), kini bernama BI Rate, pada level 6 persen. Keputusan ini merupakan hasil dari gelaran Rapat Dewan Gubernur BI periode Desember 2023.

Selain itu, bank sentral juga mempertahankan tingkat suku bunga deposit facility dan lending facility. Dengan demikian, suku bunga deposit facility pun bertahan di level 5,25 persen dan lending facility tetap di level 6,75 persen.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 20 dan 21 Desember 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (21/12/2023).

Baca juga: Cara Transfer BI Fast lewat m-Banking BCA

"Sebagaiamana diketahui terhitung mulai 21 Desember 2023, Bank Indonesia menggunakan BI Rate sebagai suku bunga kebijakan menggantiakn BI 7 Day Reverse Repo Rate," sambungnya.

Keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan diambil dengan melihat perkembangan kondisi perekonomian global. Perry menyebutkan, perekonomian dunia diproyeksi melambat, namun ketidakpastian pasar keuangan mulai mereda.

"Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 sebesar 3 persen dan akan melambat menjadi 2,8 persen pada 2024," tuturnya.

Baca juga: Badan Supervisi BI, OJK, dan LPS

Di tengah potensi perlambatan tersebut, bank sentral menilai, kondisi perekonomian nasional masih terjaga. Konsumsi rumah tangga dan investasi diyakini tetap mendukung ketahanan laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional.

"Kinerja ekspor cenderung lebih baik, seiring dengan permintaan beberapa mitra dagang utama seperti AS dan India," kata Perry.

Kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) diyakini tetap mendukung stabilitas eksternal. Perry meyakini, NPI akan tetap terjaga, seiring dengan berlanjutnya surplus neraca dagang nasional.

Baca juga: Warga Kepri, Penukaran Uang Logam yang Ditarik BI Bisa Dilakukan di Bank Umum

Selain itu, aliran modal asing juga terus masuk ke pasar keuangan RI. Tercatat, terjadi aliran modal asing masuk ke pasar keuangan RI melalui investasi portofolio sebesar 5,1 miliar dollar AS hingga 19 Desember lalu.

Seiring dengan terjaganya aliran modal asing masuk, nilai tukar rupiah bergerak cenderung menguat selama 1 bulan terakhir. Perry menyebutkan, nilai tukar rupiah menguat 0,44 persen sejak awal bulan hingga 20 Desember lalu.

"Dengan perbandingan tersebut, secara year to date (sejak awal tahun), nilai tukar rupiah menguat 0,37 persen," ujar Perry.

Baca juga: BI Bakal Uji Coba Sistem Rupiah Digital pada 2024

Sementara itu, laju inflasi dinilai masih terkendali, meskipun pada November lalu sebenarnya mengalami kenaikan. Tercatat inflasi pada November lalu sebesar 2,86 persen secara tahunan, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 2,56 persen.

"Sehingga inflasi indeks harga konsumen tahun 2023 akan berada dalam kisaran sasaran, yaitu 3 plus minus 1 persen," ucap Perry.

Baca juga: BI Jajaki Perluasan Penggunaan QRIS di Jepang hingga Arab Saudi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com