Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Beri Sinyal Mulai Turunkan Suku Bunga pada Semester II 2024

Kompas.com - 21/12/2023, 18:38 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) membuka kemungkinan untuk mulai menurunkan tingkat suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate pada semester II-2024. Opsi itu terbuka dengan melihat perkembangan berbagai indikator dari dalam dan luar negeri.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, inflasi menjadi salah satu indikator dalam negeri utama yang diperhitungkan bank sentral dalam menentukan arah kebijakan moneter ke depan.

Perry menytakan, BI tidak ingin terburu-buru memangkas suku bunga acuan, guna memastikan laju inflasi dapat terjaga di kisaran 1,5 sampai 3,5 persen pada 2024 dan 2025.

Baca juga: Tutup Tahun, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Gubernur BI Perry Warjiyo saat seremoni pembukaan KKI 2023.dok. Antara Gubernur BI Perry Warjiyo saat seremoni pembukaan KKI 2023.

"Dari situ akan menentukan timing of BI Rate. Sementara timing kami di semester II, perhitungannya seperti itu," ujar dia, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Desember, Kamis (21/12/2023).

Langkah BI untuk tidak gegabah memangkas suku bunga acuan dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Dengan demikian, inflasi yang berasal dari komoditas impor dapat dikendalikan.

"Kami akan terus memastikan nilai tukar rupiah akan terus menguat dan stabilizing," kata Perry.

Dari luar negeri, BI juga memperhitungkan arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Perry menyebutkan, sejauh ini BI memproyeksi, The Fed baru akan mulai memangkas suku bunga acuannya, Fed Fund Rate (FFR), pada paruh kedua tahun depan, dengan total penurunan sebesar 50 basis poin.

Baca juga: Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Bagaimana Pergerkan IHSG? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Meskipun demikian, Perry menegaskan, langkah The Fed bukan menjadi satu-satunya pertimbangan BI menentukan arah kebijakannya. Dengan kata lain, BI tidak "ikut-ikut" langkah The Fed.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com