Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Nyata Masyarakat RI Mulai "Makan Tabungan"

Kompas.com - 22/12/2023, 18:03 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat kelas menengah bawah tengah menghadapi fenomena "makan tabungan" untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal itu ditunjukan oleh berbagai data yang milik sejumlah otoritas dan lembaga keuangan nasional.

Berdasarkan data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) periode November 2023, alokasi pendapatan untuk menabung mengalami penurunan, dari 15,7 persen menjadi 15,4 persen. Alokasi pendapatan untuk konsumsi juga mengalami penurunan, yakni dari 75,6 persen menjadi 75,3 persen.

Di sisi lain, alokasi pendapatan untuk membayar cicilan pinjaman meningkat. Tercatat alokasi pendapatan untuk membayar utang meningkat dari 8,8 persen menjadi 9,3 persen.

Baca juga: Ada Fenomena Makan Tabungan, BI Sebut Daya Beli Masyarakat Membaik

"Ini kan menarik kalau konsumsinya tetap tinggi, tapi savings tetap turun, dia biayai dari mana?," ujar Ekonom senior Chatib Basri dalam acara Outlook Ekonomi 2024, di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Menurutnya, hal itu bisa menunjukkan adanya fenomena dissaving, yakni sebuah kondisi di mana individu membelanjakan uang melebihi pendapatan yang tersedia. Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan sumber pendanaan lain, seperti tabungan atau utang.

"Mungkin dia melakukan dissaving," katanya.

Baca juga: Masyarakat Makan Tabungan, Daya Beli Dinilai Melemah

Melihat data tersebut, Chatib menilai, ke depan terdapat potensi pelemahan konsumsi. Apalagi, saat ini masyarakat kelas menengah ke bawah mulai mengurangi konsumsi yang sifatnya sekunder serta tersier, dan mulai memprioritaskan belanja yang sifatnya primer.

"Jadi konsumsinya adalah makanan. Artinya kita bisa lihat adanya tekanan pada konsumsi," kata Chatib.

Oleh karenanya, Chatib yang merupakan menteri keuangan periode 2013-2014 menyebutkan, diperlukan kebijakan insentif yang dapat menjaga daya beli masyarakat.

Baca juga: Daya Beli Tergerus, Masyarakat Kelas Bawah Masih Makan Tabungan

Menurutnya, langkah pemerintah untuk mengeluarkan sejumlah bantuan sosial sudah tepat dalam rangka menjaga daya beli masyarakat, khususnya kelompok terbawah.

"Apa yang dilakukan pada kebijakan fiskal sangat tepat. Misalnya dengan BLT cash transfer dan lain-lain untuk pertahankan konsumsi," ucap Chatib.

Baca juga: Strategi Atur Keuangan Hadapi 2024, Lunasi Utang dan Perbanyak Tabungan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com