Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Peringkat Tiga di SGIE 2023, Erick Thohir: Kita Ingin Jadi Nomor Satu

Kompas.com - 26/12/2023, 22:28 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menduduki peringkat ketiga pada The Global Islamic Economy Indicator dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) terbaru yang diluncurkan DinarStandart di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (26/12/2023).

Indonesia hanya kalah dari negara tetangga, Malaysia, yang berada di peringkat pertama, kemudian di bawah Arab Saudi di peringkat kedua.

"Alhamdulillah, kemarin ramai dibahas kita di posisi empat, sekarang sudah naik satu peringkat di posisi tiga menggeser Uni Emirat Arab (UEA). Ke depan, Bismillah tentu kita ingin jadi nomor satu dunia," kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Erick Thohir.

Baca juga: Rumah Kos Bebas Pajak Hotel Mulai Tahun Depan

Menteri BUMN itu mengatakan Indonesia berhasil masuk dalam sepuluh besar pada sejumlah sektor seperti keuangan Islam, makanan dan minuman halal, kosmetik dan obat-obatan halal busana, serta media dan rekreasi bertema Islam.

Untuk produk makanan halal, Indonesia berada di urutan kedua. Sedangkan, pada busana halal, meraih peringkat ketiga.

Sementara, keuangan syariah berada di urutan ketujuh, media dan rekreasi di posisi enam, serta kosmetik dan obat-obatan halal di peringkat lima.

Baca juga: Meningkat 17,9 Persen, Realisasi Extra Flight Nataru 2023 Capai 473 Penerbangan

"Tentu, ini hasil yang membanggakan dan menjadi pelecut untuk kita semua meningkatkan penetrasi produk halal Indonesia," kata Erick.

Menurut Erick, sudah sepantasnya Indonesia menjadi raja di industri halal, karena populasi umat Islamnya menjadi yang terbesar di dunia. Ia tak ingin Indonesia hanya menjadi penonton bagi industri halal dunia.

Namun demikian, masih ada satu sektor yang belum dikuasai oleh Indonesia dalam Global Islamic Economy Indicator Ranking yakni perjalanan ramah muslim.

Baca juga: Ledakan Tungku Smelter Telan Korban Jiwa, Pemerintah Wajib Audit Seluruh Smelter

Erick menyampaikan hal ini menjadi pekerjaan rumah bersama untuk mendongkrak potensi sektor perjalanan ramah muslim di destinasi unggulan Indonesia.

"MES sejak awal terus berkomitmen bahu-membahu bersama pemerintah, BUMN, swasta, dan seluruh pihak untuk terus meningkatkan pengembangan industri halal Indonesia," kata Erick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com