Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampaui Target, Belanja Negara Tembus Rp 3.121,9 Triliun Sepanjang 2023

Kompas.com - 02/01/2024, 18:15 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja negara mencapai Rp 3.121,9 triliun sepanjang tahun 2023. Nilai tersebut lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah dan realisasi tahun sebelumnya.

"Belanja masih ekspansif, lebih tinggi dari 2 tahun berturut-turut," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers Realisasi APBN 2023, di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Sri Mulyani mengatakan, semula alokasi belanja negara ditetapkan sebesar Rp 3.061,2 triliun dalam APBN 2023. Target tersebut kemudian dikerek menjadi Rp 3.117,2 triliun lewat Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2023.

Baca juga: Realisasi Belanja Negara Masih 80 Persen, Kemenkeu: Hal yang Lazim Terjadi

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam pembukaan seminar internasional Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) ke-12, di Nusa Dua, Bali, yang dihelat mulai Rabu (6/12/2023) sampai Kamis (7/12/2023).
DOK. Humas Kemenkeu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam pembukaan seminar internasional Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) ke-12, di Nusa Dua, Bali, yang dihelat mulai Rabu (6/12/2023) sampai Kamis (7/12/2023).

Dengan berbagai alokasi tersebut, realisasi belanja negara lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Realisasi belanja negara mencapai 102 persen jika dibandingkan target APBN 2023 dan mencapai 100,2 persen jika dibandingkan target Perpres 75 Tahun 2023.

"Dan ini tumbuh 0,8 persen dari belanja tahun lalu (2022)," ujar Sri Mulyani.

Jika dilihat lebih rinci, realisasi belanja terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.240,6 triliun (97,3 persen target) dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 881,3 triliun (108,2 persen target).

Untuk belanja pemerintah pusat, belanja yang diperuntukan kementerian dan lembaga (K/L), realisasinya mencapai Rp 1.153,5 triliun, setara dengan 115,2 persen target pemerintah. Nilai tersebut juga tumbuh 6,3 persen secara tahunan.

Baca juga: RAPBN 2024, Belanja Negara Direncanakan Rp 3.304 Triliun

"Ini artinya belanja kita masih terakselerasi naik, itu tadi untuk belanja pemerintah pusat, terutama belanja K/L," kata Sri Mulyani.

Sementara itu, realisasi belanja non-K/L nilainya sebesar Rp 1.087,2 triliun. Berbeda dengan pos belanja sebelumnya, realisasi belanja non-K/L hanya mencapai 83,5 persen target, dan turun 9 persen dari realisasi tahun sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com