Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Daya Beli Masyarakat Kelompok Menengah Lesu

Kompas.com - 04/01/2024, 16:19 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daya beli masyarakat kelompok menengah ke bawah mengalami penurunan. Hal ini sebagaimana ditunjukan oleh data Survei Konsumen yang dilakukan Bank Indonesia.

Berdasarkan data Survei Konsumen BI edisi November 2023, rasio konsumsi kelompok dengan pengeluaran di bawah Rp 5 juta sebagian besar mengalami penurunan. Penurunan paling dalam dicatatkan oleh kelompok pengeluaran Rp 2,1 juta - Rp 3 juta, diikuti kelompok pengeluaran Rp 4,1 juta - Rp 5 juta.

Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat harus merelakan tabungannya. Berdasarkan hasil survei yang sama, alokasi pendapatan masyarakat untuk menabung mengalami penurunan, dari 15,7 persen menjadi 15,4 persen.

Baca juga: Inflasi 2023 Sentuh Level Terendah, Ekonom: Daya Beli Masyarakat Melemah

"Artinya masyarakat terutama untuk kelompok pengeluaran menengah itu mengeluarkan tabungan mereka untuk melakukan beragam kebutuhan konsumsi," kata Ekonom Center of Reform on Economics (Core), Yusuf Rendy Manilet, kepada Kompas.com, Kamis (4/1/2023).

Menurutnya, salah satu pemicu pelemahan daya beli masyarakat menengah ialah kurang tersentuhnya kelompok tersebut oleh bantuan pemerintah. Dengan demikian, kelompok tersebut perlu mengandalkan sumber pendanaan lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

"Kenapa kemudian mereka menggunakan tabungan tersebut menurut saya salah satu faktornya adalah mereka adalah kelompok yang tidak mendapatkan bantuan yang disalurkan oleh pemerintah," tutur Yusuf.

Baca juga: Ada Fenomena Makan Tabungan, BI Sebut Daya Beli Masyarakat Membaik

Di sisi lain, masyarakat harus menghadapi kenaikan harga pangan yang terjadi pada paruh kedua 2023. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau cenderung mengalami kenaikan pada kuartal terakhir 2023, di mana pada Desember mencapai 1,07 persen secara bulanan (month to month/mtm).

"Sehingga kelompok Ini akhirnya mengeluarkan tabungan mereka untuk melakukan konsumsi pada barang-barang yang mengalami peningkatan harga yang relatif signifikan," ujarnya.

Lebih lanjut Yusuf bilang, tingkat suku bunga acuan yang tinggi juga berpengaruh terhadap pelemahan daya beli masyarakat. Namun, sentimen ini dinilai tidak berpengaruh signifikan untuk kelompok menengah.

Baca juga: Daya Beli Tergerus, Masyarakat Kelas Bawah Masih Makan Tabungan

"Artinya karena inflasi tangannya relatif tinggi dan suku bunganya juga tinggi maka masyarakat punya kecenderungan untuk menggunakan tabungan mereka daripada kemudian melakukan pinjaman ke bank untuk melakukan konsumsi barang-barang tertentu," ucap Yusuf.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui, kebijakan pemerintah belum fokus untuk menjaga daya beli kelas menengah. Menurutnya, pemerintah selama ini fokus pada penganan ekonomi masyarakat miskin tergolong ke dalam 20 persen terbawah.

"Terkait middle class itu adalah sesuatu yang memang perlu kita terus kalibrasi policy-policy karena dalam fiskal fokusnya memang selama ini untuk bottom 20 persen," kata Sri Mulyani, dalam acara Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024, di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Harga Gabah Naik, Daya Beli Petani Menguat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Whats New
IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

Whats New
Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com