Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet UMKM Konveksi Turun 90 Persen pada Pemilu 2024

Kompas.com - 08/01/2024, 17:58 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Yulius mengungkapkan, pelaku UMKM di Jakarta mengeluhkan omzetnya turun hingga 90 persen pada Pemilu 2024.

Dia menjelaskan umumnya dalam masa kampanye Pemilu periode sebelumnya, terjadi peningkatan omzet atau penjualan alat peraga kampanye yang signifikan. Namun di tahun ini malah justru sebaliknya. 

“Penjualan produk untuk kampanye pada periode Pemilu di sebelumnya 2019 dirasakan lebih baik dibandingkan Pemilu tahun ini. Meskipun ada permintaan namun tidak seramai dan tidak sebanyak Pemilu sebelumnya, penjualan turun 40-90 persen,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Senin (8/1/2024). 

Baca juga: Kaleidoskop Sinar Mas 2023, Berdayakan UMKM hingga Mitigasi Perubahan Iklim

Dia membeberkan ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Pertama adalah karena peserta pemilu sudah memesan produk kampanyenya melalui UMKM binaan parpol itu sendiri sehingga UMKM yang lain tidak ikut terimbas manfaatnya. 

Kedua adalah karena waktu atau periode pemilu yang singkat. Apabila periode kampanye pemilu sebelumnya 6 bulan sekarang hanya 2,5 bulan. 

Ketiga karena harga penjualan produk untuk kampanye secara online lebih murah.

“Seperti di e-commerce harga kaos Rp 8.000 itu kan murah itu,” katanya. 

Baca juga: Ganjar Sebut Siap Kembangkan UMKM dan Koperasi dengan Program Ini

Kemudian faktor keempat adalah adanya tren kampanye  yang dilakukan secara online sehingga membuat peserta pemilu mengalokasikan dananya untuk memanfaatkan media sosial, buzzer hingga Influencer untuk kampanye.

Selain itu juga dikarenakan peserta pemilu lebih memilih untuk membagikan sembako atau tunai dibandingkan membagikan kaos.

Ihwal itu pemerintah melalui Kemenkop-UKM, meminta para parpol atau calon legislatif yang memiliki ruang lingkup bisnis produk untuk kampanye agar dapat melibatkan pelaku UMKM dalam rantai pasok bisnisnya.

Baca juga: Peran Logistik Penting untuk UMKM yang Masuk ke E-commerce

“Seharusnya masa kampanye dan tahun politik ini bisa meningkatkan secara signifikan ekonomi pelaku UMKM. Partai politik, para calon legislatif (Caleg) dan tim sukses Pemilihan Presiden (Pilpres) harus memanfaatkan produk-produk UMKM dalam proses kampanye,” katanya.

“Secara nyata memberikan keberpihakan kepada UMKM dan juga akan membantu promosi dan meningkatkan penjualan UMKM sehingga membantu keberlangsungan UMKM,” sambung dia. 

Di sisi lain pemerintah juga mendorong para pelaku UMKM untuk memperluas akses pasar dan pemasarannya melalui ekosistem digital seperti terhubung dalam katalog elektronik pemerintah.

“Kita juga mendorong terciptanya marketplace PD Pasar Jaya sebagai wadah pemasaran bagi Pelaku UMKM di lingkungan PD Pasar Jaya,” pungkasnya.

Baca juga: Dorong Ekspor UMKM hingga Layanan Baru, Ini Sepak Terjang Shopee Sepanjang 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com