JAKARTA, KOMPAS.com - Dewi Kam menempati posisi ke-10 dalam daftar 50 orang terkaya milik Forbes Billionaires. Hal ini sekaligus menjadikan Dewi Kam sebagai wanita paling kaya di Indonesia.
Forbes Billionaires merilis daftar orang terkaya Indonesia pada Desember 2023. Saat ini, puncak daftar orang terkaya Indonesia ditempati oleh Hartono Bersaudara dengan kekayaan mencapai 48 miliar dollar AS.
Dilansir dari Forbes Billionaires pada Senin, (8/1/2024), Dewi Kam memiliki kekayaan senilai 4,45 miliar dollar AS. Angka ini cukup membuat dia bertengger di posisi ke-10 orang terkaya di Indonesia.
Baca juga: Jadi Orang Terkaya di RI dan Ke-24 di Dunia, Ini Sumber Kekayaan Prajogo Pangestu
Kekayaan Dewi Kam setara Rp 69,11 triliun pada kurs Rp 15.530 per dollar AS. Dengan kekayaan itu, Dewi Kam menempati posisi ke-644 deretan orang paling kaya di dunia.
Kekayaan wanita berusia 73 tahun tersebut sebagian besar berasal dari kepemilikan saham di perusahaan tambang batu bara Bayan Resources dan sejumlah perusahaan tambang lainnya.
Selain itu, Dewi Kam juga memiliki bisnis lain dalam pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik.
Berdasarkan catatan Kompas.com, Dewi Kam mempunyai saham sekitar 10 persen di perusahaan Bayan Resources. Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara itu dimiliki oleh salah satu orang terkaya di Indonesia, Low Tuck Kwong.
Saham Bayan Resources tumbuh tiga kali lipat pada 2022 di tengah krisis energi global.
Di sisi lain, Dewi Kam menjalankan bisnis pembangkit listrik, salah satunya lewat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Ia terlibat dalam proyek PLTU Jeneponto, Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Dewi Kam ambil andil dalam proyek PLTU Jeneponto lewat PT Sumber Energi Sakti Prima yang bekerja sama dengan PT Bosowa Energi.
Selain PLTU Jeneponto, Dewi Kam juga terlibat dalam proyek PLTU Cilacap yang berlokasi di Desa Karangkandri, Cilacap, Jawa Tengah.
PLTU tersebut dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya yang sahamnya dimiliki oleh PT Sumber Energi Sakti Prima sebesar 51 persen dan PT Pembangkit Jawa Bali sebesar Rp 49 persen.
Sedikit catatan, PT Sumber Energi Sakti Prima adalah perusahaan yang dimiliki oleh Dewi Kam bersama Richard Jasin. Porsi kepemilikan saham di perusahaan tersebut, yakni 91 persen dimiliki oleh PT Sumbergas Sakti Prima dan 9 persen dimiliki oleh Resources Investments Ltd.
Di PT Sumbergas Sakti Prima, Dewi Kam juga berstatus sebagai pemilik saham mayoritas dengan porsi 99,5 persen. Sementara Richard Jasin hanya mempunyai saham sebanyak 0,05 persen