Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini "Syarat" agar Harga Beras Bisa Turun Menurut Bapanas

Kompas.com - 11/01/2024, 17:22 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengakui harga beras saat ini masih tinggi. Dia mengungkapkan, harga beras masih akan tinggi jika produksi beras di Tanah Air berlimpah. 

“Harga akan turun jika pada saat produksi menyentuh di tas 2,5 juta ton. Nah sekarang, dengan kondisi sekarang (tak ada produksi) harga bisa turun lagi ke bawah Rp 12.000 per kilogram? Enggak mungkin,” ujar Arief kepada media di Jakarta, Kamis (11/1/2023). 

Dia mengatakan, tingginya harga beras saat ini juga dipengaruhi oleh tingginya harga pupuk. Oleh sebab itu menurut dia, dengan kondisi harga pupuk yang tinggi yang membuat variabel biaya produksinya ikut naik, tidak akan bisa menurunkan harga beras. 

Baca juga: Harga Beras Mahal, Bulog: HET Tak Perlu Diubah

Ilustrasi beras. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi beras.

“Jadi kalau harga bisa turun itu yah produksinya melimpah, teori supply and demand (permintaan dan penawaran),” kata Arief.

Hal ini juga diamini oleh Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi. Dia bilang, ada tiga faktor penyebab mengapa harga beras masih kian tinggi yakni pertama karena produksi gabah dalam negeri masih belum pulih.

Kedua karena biaya input produksi yang masih mahal seperti biaya pupuk. 

Kemudian  faktor yang ketiga adalah karena negara-negara penghasil beras terbesar memiliki berbagai kebijakan yang membuat pasar global ikut menaikkan harga. 

Baca juga: Bos Bulog Ungkap Biang Kerok Masih Mahalnya Harga Beras

Bayu mengatakan, kalaupun salah satu dari tiga faktor itu diselesaikan, misalnya seperti produksinya saja, dia menyakini harga beras berangsur turun. 

Dia juga menilai harga beras yang masih tinggi ini masih akan terus berlanjut di sepanjang tahun 2024 ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com