Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bitcoin Sentuh Level Rp 761,8 Juta, Tertinggi Dalam Dua Tahun Terakhir

Kompas.com - 12/01/2024, 09:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga aset kripto Bitcoin mengalami kenaikan tertinggi dalam dua tahun terakhir di level 49.000 per coin atau setara dengan Rp 761,8 juta (kurs Rp 15.548 per dollar AS) pada perdagangan Kamis (11/1/2024). Angka tersebut merupakan level tertinggi dalam dua tahun.

Mengutip CNBC, harga Bitcoin mengalami gejolak pada perdagangan hari Kamis usai Komisi Sekuritas dan Bursa memberikan lampu hijau untuk ETF bitcoin spot pertama yang diperdagangkan di AS.

Berdasarkan Coin Metrics, aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar itu terakhir kali diperdagangkan mecapai kenaikan 1 persen pada level 46.289.15. Sebelumnya, harga Bitcoin menembus di atas 49.000 per coin dan mencapai level yang belum pernah terlihat sejak Desember 2021.

Sementara itu, harga ether melonjak 5 persen ke level tertinggi sejak Mei 2022. Terakhir diperdagangkan harga eter sebesar 2.594,6.

Baca juga: SEC Setujui ETF Bitcoin, Indodax: Sinyal Positif bagi Industri Kripto

Persetujuan ETF adalah sentimen positif bagi industri kripto, yang pertama kali meluncurkan ETF bitcoin lebih dari 10 tahun yang lalu.

Optimisme ini terbangun sejak kemenangan besar Grayscale melawan SEC pada bulan Agustus atas penolakan regulator terkait dengan izin mengubah Bitcoin Trust (GBTC) yang populer menjadi ETF.

Harga mata uang kripto andalan ini telah meningkat 80 persen sejak saat itu. Menyusul keputusan SEC, bitcoin pada awalnya melemah, seperti yang diperkirakan oleh banyak investor.

Meskipun volume aliran masuk ke dana baru belum terlalu besar, ETF bitcoin diperkirakan akan mendorong permintaan yang pada akhirnya, mendorong lonjakan harga bitcoin.

Baca juga: SEC Akhirnya Setujui ETF Bitcoin

“Saya memperkirakan bitcoin akan melambung,” kata CEO dan kepala investasi di Defiance ETFs Sylvia Jablonski.

“Dulu, ketika ETF memasuki pasar dengan tema tertentu, kita sering melihat kenaikan pada aset dasar, berita penjualan saat diluncurkan, dan kemudian kenaikan yang lebih lambat dan stabil,” lanjutnya.

“Saya tidak akan membahas pergerakan harga bitcoin ini dalam beberapa hari ke depan, namun menurut saya persetujuan tersebut akan mengarah pada apresiasi harga jangka panjang,” tambahnya.

Dia bilang, perdagangan di bursa, tanpa dompet digital, dan hak milik yang serupa dengan produk dana lainnya membuat eksposur bitcoin jauh lebih menarik bagi institusi yang memiliki pandangan bullish terhadap kelas aset.

Baca juga: Bitcoin Sentuh 47.000 Dollar AS, Level Tertinggi sejak April 2022

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com