Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BYD Masuk ke Pasar RI Pekan Depan, Luhut: Tidak Kalah dari Tesla

Kompas.com - 12/01/2024, 22:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, produsen mobil listrik asal China, Build Your Dream (BYD), bakal masuk pasar kendaraan listrik Indonesia pada pekan depan.

"Mereka (BYD) tanggal 18 (Januari 2024) ini mau launching dan itu akan membawa era baru Indonesia," ujar Luhut dikutip dari akun Instagram-nya @luhut.pandjaitan, Jumat (12/1/2024).

Ia menuturkan, masuknya produsen mobil listrik dari China tersebut ke pasar dalam negeri, tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam rencana ekspansi bisnis jangka panjang BYD. Namun juga menjadi kesempatan bagi RI untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

"Tentunya kesempatan ini juga saya pergunakan untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia," kata dia.

Baca juga: Soal Haris Azhar-Fatia Divonis Tak Bersalah, Luhut: Ada Fakta dan Bukti yang Tidak Dipertimbangkan Hakim

Luhut mengatakan, bisnis BYD telah melampaui produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla. Kualitas mobil listrik BYD pun disebutnya tak kalah dibandingkan mobil listrik buatan perusahaan Elon Musk tersebut.

"Dia (BYD) kan sekarang sudah melampui Tesla sales-nya ya. Kualitasnya pun tidak kalah dengan Tesla," imbuhnya.

Dia pun meyakini kehadiran BYD di Indonesia akan mendukung upaya pemerintah dalam penanganan polusi di kota-kota besar, khususnya Jakarta. Hal ini mengingat kendaraan listrik menghasilkan emisi yang rendah sehingga lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Cerita Luhut Mengenang Rizal Ramli, Kerap Debat Kencang Saat Rapat Kabinet, tapi Tetap Jadi Sahabat Karib

Luhut menyebut, dalam hal ini ada dua langkah yang akan diambil pemerintah, yaitu percepatan adopsi kendaraan listrik (EV) termasuk sepeda motor, serta akan memutuskan penggunaan standar emisi Euro 4 dan Euro 5 untuk mengurangi dampak polusi.

"(Penggunaan standar emisi) ini supaya sulfurnya rendah. Itu juga akan mengurangi polusi," ucap dia.

Baca juga: Luhut soal Ledakan Tungku Smelter PT ITSS: Kita Tidak Mau Main-main

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com