Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan dan Peluang Ekonomi Jelang Pemilu 2024

Kompas.com - 19/01/2024, 15:02 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar saham di tahun 2024 dibuka dengan sentimen positif. Pada pekan perdana IHSG bahkan berhasil menorehkan rekor all time high baru dengan menembus level psikologis 7.400 untuk pertama kalinya dalam sejarah, dan sempat menyentuh level 7.403,58.

Hal ini mendorong optimisme para investor bahwa tahun 2024 pasar modal akan terus menguat di tengah tahun politik. Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan, momen politik nasional masih terus dinamis.

“Kondisi pasar saham saat ini dipengaruhi oleh beberapa hal yakni kondisi minyak mentah dunia, inflasi AS dan suku bunga The Fed serta sentimen dari dalam negeri terkait pemilu dan arah suku bunga dari Bank Indonesia,” kata Ike dalam siaran pers, Jumat (19/1/2024).

Baca juga: Wall Street Menghijau, Saham Apple Melonjak

Ike mengungkapkan, ketidakstabilan harga minyak mentah terjadi akibat serangan di laut merah dan pemberian diskon harga minyak mentah oleh Arab Saudi, menyebabkan harga minyak mentah WTI menjadi terobang-ambing dikisaran harga 70-80 dollar AS per barrel.

Serangan yang terjadi di laut merah menahan penurunan harga minyak mentah. Padahal seharusnya, apabila minyak mentah turun lebih jauh maka inflasi AS dapat turun lebih cepat.

Dengan demikian, diperkirakan Pejabat The Fed tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunganya mengingat inflasi masih membutuhkan waktu untuk mencapai targetnya 2 persen, terlebih minyak mentah masih berada di area harga yang terbilang masih cukup tinggi.

Baca juga: Saham Hiburan, Properti, dan Mal Tersengat Sentimen Kenaikan Pajak Hiburan

 

“Sehingga The Fed kemungkinan baru akan menurunkan suku bunga pertama pada Juni atau Juli 2024 dengan kisaran 25 bps, ” tutur Ike.

Dari dalam negeri, Ike menilai ada momentum dalam waktu dekat yakni debat Cawapres yang akan dilaksanakan pada Minggu (21/1/2024) . Dia bilang, IHSG diperkirakan masih dalam momentum yang cukup positif dikarenakan Debat yang berlangsung sejauh ini dapat berjalan dengan kondusif tanpa adanya kerusuhan atau demo yang anarkis.

Selain itu, selama Pemilu dapat berlangsung dengan kondusif dan damai, maka IHSG masih memiliki peluang untuk melanjutkan penguatannya.

Baca juga: Apa Itu Saham Syariah: Pengertian, Karakteristik, dan Indeks

“Jika pemilu dapat berlangsung damai maka aliran dana asing berpeluang untuk melanjutkan net buy,” tambah dia.

Penguatan IHSG di kuartal pertama tahun ini juga akan ditopang dari adanya musim rilis kinerja keuangan serta pembagian dividen. Dia menjelaskan, dividen yield yang masih cukup menarik berasal dari emiten sektor batubara.

Hal ini dikarenakan harga sahamnya yang sudah cukup terdiskon sehingga probabilitas persentase dividend yield masih cukup menarik seperti PTBA, ADRO, UNTR, ITMG. Namun, disarankan Investor untuk berhati-hati menyikapi adanya risiko dividend trap pasca EX-dividend.

Baca juga: 2024, Tahunnya Saham?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com