Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Genjot Komitmen Bersama, Kementan Perkuat Kemitraan lewat Kelembagaan Petani

Kompas.com - 25/01/2024, 10:24 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) hadir dalam acara pengukuhan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) di Kabupaten Landak dan Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).

Kehadiran tersebut bertujuan untuk memperkuat tata kelola perkebunan dengan fokus pada pembangunan perkebunan kelapa sawit rakyat dan menciptakan kemitraan yang berkelanjutan.

Pada momen tersebut, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah menyampaikan pentingnya memperkuat kemitraan melalui pemberdayaan dan partisipasi aktif kelembagaan petani.

Baca juga: Mentan Jelaskan Alasan RI Impor Beras ke Petani yang Sedang Tanam Padi di Lombok Tengah

Ia menekankan perlunya sinergi antara pekebun dan perusahaan perkebunan agar kemitraan tersebut saling menguntungkan dan memperkuat satu sama lain.

"Pemerintah tentu terus berupaya mendorong dan memastikan semua pelaksanaan kemitraan atau penguatan kelembagaan, terutama dalam pengembangan kelapa sawit rakyat dapat berjalan sesuai target dan berdasarkan aturan yang berlaku," ujar Andi Nur dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (25/1/2024).

Ia menambahkan bahwa upaya tersebut tidak dapat dilakukan secara individual, melainkan memerlukan komitmen bersama untuk memperkuat industri kelapa sawit di Indonesia.

Baca juga: Biomassa Kelapa Sawit Bisa Jadi Bahan Baku Ban dan Pembangkit Tenaga Listrik

"Diharapkan ke depannya, Aspekpir dapat terus berkomitmen secara berkelanjutan dalam membina petani sawit, baik membantu pengelolaan kebun yang efisien untuk meningkatkan produktivitas kebun petani, dan selalu melakukan pendampingan untuk mempercepat peremajaan sawit rakyat (PSR)," harap Andi Nur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com