Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MTEL Masuk Indeks LQ45, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Kompas.com - 26/01/2024, 19:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil evaluasi indeks LQ45 di bulan Januari 2024, saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) masuk menjadi konstituen indeks dari sektor infrastruktur telekomunikasi.

Masuknya MTEL ke indeks LQ45 dipandang akan menjadi katalis positif untuk saham perusahaan anak Grup Telkom tersebut.

Masuknya saham MTEL ke indeks LQ45 diumumkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 Januari 2024. Saham MTEL akan efektif menjadi penghuni LQ45 mulai 1 Februari 2024.

Baca juga: Akuisisi 803 Menara, Bos MTEL: Akan Sangat Menunjang Bisnis Mitratel Jangka Panjang

Private placement adalah metode pengumpulan dana oleh perusahaan atau entitas yang tidak melibatkan penawaran saham atau instrumen keuangan lainnya kepada publik secara umum.PIXABAY Private placement adalah metode pengumpulan dana oleh perusahaan atau entitas yang tidak melibatkan penawaran saham atau instrumen keuangan lainnya kepada publik secara umum.

Saham MTEL menjadi penghuni baru indeks LQ45 di saat saham PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) keluar dari perhitungan indeks.

Aqil Triyadi, analis Panin Sekuritas menjelaskan inklusi saham MTEL ke indeks LQ45 dikarenakan berbagai kriteria sudah terpenuhi.

“MTEL sebelumnya sudah menjadi konstituen indeks IDX80 yang menjadi universe untuk seleksi saham yang masuk LQ45 sebagai prasyarat awal. Kriteria selanjutnya adalah likuiditas perdagangan saham dan aspek fundamental seperti kinerja keuangan dan kepatuhan dan semuanya sudah terpenuhi untuk MTEL” kata Aqil dalam keterangannya, Jumat (26/1/2024).

Ia juga menuturkan bahwa saat evaluasi mayor dilakukan likuiditas transaksi MTEL terus membaik. Tren perbaikan volume terjadi sejak kuartal I 2023.

Baca juga: Melihat Rapor MTEL, TBIG, dan TOWR Semester I-2023, Emiten Menara Mana yang Paling Mengilap?

Rata-rata volume transaksi di kuartal terakhir 2023 sampai 47,2 juta naik 6 persen secara kuartalan. Jika dibandingkan dengan rata-rata volume di kuartal I 2023 yang hanya 20 juta maka kenaikannya mencapai lebih dari dua kali.

Secara fundamental Aqil juga menilai MTEL merupakan emiten dari sektor menara dan fiber optic dengan kinerja keuangan paling baik dibuktikan dengan laba bersih yang tumbuh 16,6 persen secara tahunan hingga akhir September 2023 dan mengungguli pesaingnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com