Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih BNI 2023 Naik 14,2 Persen Jadi Rp 20,9 Triliun

Kompas.com - 26/01/2024, 18:11 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) meraup laba bersih sepanjang 2023 sebesar Rp 20,9 triliun atau naik 14,23 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 18,48 triliun.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, pertumbuhan laba BBNI ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp 41,28 triliun pada 2023. Namun, angka tersebut turun 0,11 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya Rp 41,32 triliun.

Perolehan laba bersih juga ditopang oleh fee based income yang mencapai Rp 10,12 triliun, atau meningkat 3,92 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 9,74 triliun.

Baca juga: Laba Bersih BCA 2023 Capai Rp 48,6 Triliun, Kredit Tumbuh 13,9 Persen

“Dengan demikian, laba bersih BNI pada tahun buku 2023 tercatat sebesar Rp 20,9 triliun, atau tumbuh 14,2 persen YoY. Laba perusahaan anak berkontribusi Rp 419,4 miliar dengan pertumbuhan 36,2 persen YoY, kata Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini secara virtual, Jumat (26/1/2024).

Penyaluran kredit

Di sisi lain, BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 7,6 persen menjadi Rp 695 triliun sepanjang 2023. Pertumbuhan kredit utamanya berasal dari segmen prospektif berisiko rendah.

Segmen ini menghasilkan penurunan profil risiko yang tergambar dari ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko) untuk risiko kredit yang turun dari 82 persen di tahun 2019 menjadi 73 persen di tahun 2023.

“Sepanjang periode 2020-2023, BNI mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit mencapai 7,9 persen per tahun,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.

Sebagai dampak dari akselerasi kredit di segmen berisiko rendah, kualitas aset terus membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR).

Rasio NPL pada akhir 2023 telah berada di level 2,14 persen, membaik dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 2,81 persen, dan LaR pada 2023 berada di level 12,9 persen, juga mengalami perbaikan dari posisi tahun 2022 pada level 16 persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2023 tercatat tumbuh 5,4 persen, menjadi Rp 810,73 triliun. Rasio Current Account Savings Account (CASA) terpantau kokoh di posisi 71,2 persen.

Baca juga: Waspada Penipuan Undian Palsu Mengatasnamakan BNI, Kenali Modusnya

Kinerja saham BBNI

Pada 6 Oktober 2023 lalu, BBNI melakukan stock split dan harga sahamnya terus mengalami peningkatan. Hingga penutupan perdagangan di BEI pada 29 Desember 2023, harga saham BBNI berakhir pada level Rp 5.375 per lembar atau meningkat 16,5 persen Year to Date (YtD), sehingga nilai kapitalisasi pasar BBNI telah mencapai Rp 200,5 triliun.

Peningkatan harga saham ini didukung oleh kepercayaan yang tinggi dari investor, di mana sepanjang tahun 2023 BBNI mencatatkan nilai beli bersih oleh asing (Net Foreign Buy) sebesar Rp 3,5 triliun atau setara dengan 1,75 persen dari total market cap.

Rasio ini menjadi yang terbaik di BEI di tahun 2023. BNI berhasil menjadi Top-7 emiten dengan tingkat likuiditas perdagangan (turnover) terbesar dengan total trading value mencapai Rp 63 triliun.

Baca juga: Di HUT Ke- 128, Bos BRI Pamer Cetak Laba Rp 44 Triliun dalam 9 Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com