Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Indonesia Salah Satu yang Terendah di Antara Negara G20, Ini Datanya

Kompas.com - 29/01/2024, 17:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, tingkat inflasi Indonesia pada 2023 menjadi salah satu yang terendah di antara negara-negara dengan perekonomian besar tergabung dalam G20.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi Indonesia sepanjang 2023 sebesar 2,61 persen secara tahunan, sesuai dengan target pemerintah di kisaran 2-4 persen.

"Dan kita lihat dibandingkan dengan negara lain kita menjadi salah satu dengan inflasi rendah," kata dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Lebih lanjut Airlangga menyebutkan, tingkat inflasi Indonesia lebih rendah dari negara-negara G20 lain seperti Argentina, Turki, Rusia, India, hingga Amerika Serikat.

Baca juga: Mengenal Inflasi Hijau, Pertanyaan Gibran kepada Mahfud MD dalam Debat Cawapres

Berdasarkan data Trading Economics, negara-negara yang disebutkan Airlangga memang memiliki tingkat inflasi yang lebih tinggi, mulai dari AS dengan inflasi 3,4 persen, India 5,69 persen, Rusia 7,4 persen, Turki 64,77 persen, serta Argentina 211 persen.

Mengacu data yang sama, hanya terdapat 5 negara G20 dengan tingkat inflasi yang lebih rendah dari Indonesia, yakni Jepang dengan inflasi 2,6 persen, Belanda 1,2 persen, Arab Saudi 1,5 persen, Swiss 1,7 persen, dan China yang mengalami deflasi 0,3 persen.

"Yang (inflasi) di bawah kita hanya Jepang, angkanya mirip dengan kita, kemudian Arab Saudi, Italia, dan China," ujar Airlangga.

Baca juga: Asosiasi Sebut Industri Asuransi Jiwa Masih Dibayangi Inflasi Medis

Adapun pada tahun ini, pemerintah mengincar inflasi yang lebih rendah, dengan target yang dipasang di kisaran 1,5 hingga 3,5 persen.

Untuk mengejar target tersebut, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah, mulai dari perumusan kebijakan moneter dan fiskal, mengendalikan inflasi komoditas harga bergejolak, hingga memberikan bantuan sosial (bansos) pangan serta uang tunai kepada masyarakat rentan dan miskin.

"Ke depan tentu diharapkan target inflasi bisa dicapai sesuai dengan sasaran 2024," ucap Airlangga.

Baca juga: Inflasi 2023 Sentuh Level Terendah, Ekonom: Daya Beli Masyarakat Melemah

Inflasi RI 2023 terendah dalam 20 tahun

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan, inflasi tahun 2023 merupakan terendah.

Inflasi tahunan atau year on year mencapai 2,61 persen dan inflasi bulanan atau month on month mencapai 0,41 persen pada Desember 2023.

"Di luar periode terdampak pandemi yakni tahun 2020 dan 2021, inflasi tahun 2023 merupakan inflasi terendah dalam 20 tahun terakhir," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (2/1/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com