Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bidik Ekspansi Global, Pertamina Geothermal Gandeng Perusahaan Turki

Kompas.com - 05/02/2024, 20:40 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menandatangani kesepakatan Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan salah satu perusahaan pengembang panas bumi di Turki, Kipas Holding. 

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengatakan, penandatanganan NDA itu menandakan keseriusan PGEO untuk mendapatkan peluang ekspansi bisnis dan kerja sama dengan entitas bisnis panas bumi yang mapan dan bereputasi.

Dia bilang, hingga saat ini PGEO terus menunjukkan komitmen untuk menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan pengembang panas bumi di berbagai negara, termasuk di antaranya Turki.

Baca juga: PGEO Targetkan Peningkatan Kapasitas Terpasang Kelola Panas Bumi Hingga 1 GW

“Kali ini kami berkesempatan bersinergi bersama Kipas Holding, supplier panas bumi terbesar ketiga di Turki,” kata Julfi dalam siaran pers, Senin (5/2/2024).

“Bagi kami, kebijakan pemerintah Turki terhadap panas bumi cukup berdampak pada pengembangan bisnis panas bumi di negara itu. Pemerintah Turki menawarkan feed-in-tariff yang jelas sangat menguntungkan untuk investasi luar negeri jangka panjang,” lanjut Julfi.

Penandatanganan NDA dilakukan oleh Julfi dengan General Manager Kipas Holding Mehmet Sisman akhir pekan lalu dan disaksikan Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama.

Julfi menyatakan, kerja sama ini sangat penting dilakukan untuk membawa PGEO berekspansi secara global. Dia mengaku saat ini PGEO memiliki beberapa NDA dengan pengembang panas bumi di Turki.

"Banyak hal positif yang kami dapatkan sebagai usaha untuk menyiapkan PGEO membuka ekspansi global bisnisnya ke depan," ujar Julfi.

"Kunjungan ini sekaligus menjadi upaya konkrit terhadap komitmen kami sebagai agen dekarbonisasi, baik di tingkat nasional maupun internasional," lanjutnya.

Baca juga: Pertamina Geothermal Energy Lirik Bisnis Panas Bumi di Turki

Achmad mengapresiasi kunjungan yang dilakukan oleh pimpinan PGEO. Dia berpendapat bahwa Turki patut menjadi negara yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengembangan panas bumi kedepannya.

"Faktor seperti privatisasi sektor panas bumi dan insentif menarik bagi investor, terutama melalui skema feed-in tariff, turut berkontribusi memberikan kepastian produk yang dihasilkan pengembang terserap dengan keekonomian yang layak. Kami harap kunjungan ini memberikan masukan positif bagi PGEO untuk mengelola panas bumi di Indonesia," ujar Achmad.

Julfi berharap kunjungan PGEO ke negara dengan pertumbuhan panas bumi tercepat di dunia ini akan membuka lebih banyak peluang kerja sama.

Di samping Turki, pada tahun lalu PGEO juga sudah memulai penjajakan kerja sama pengembangan panas bumi dengan Kenya yang sampai saat ini juga tengah berjalan.

“Ke depannya, PGEO berkomitmen untuk menggali lebih banyak peluang dengan perusahaan pengembang panas bumi yang lebih reputabl dari sisi keuangan, pengelolaan, kapasitas terpasang, hingga expertise di bidang panas bumi,” tegas Julfi.

Baca juga: Pertamina Tahan Harga BBM, Menteri ESDM: Kita Ingin Stabil Dulu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com