Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Eskalator Stasiun Bekasi Tersendat, YLKI: Manajemen Kurang Sensitif...

Kompas.com - 06/02/2024, 09:08 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai, lamanya perbaikan eskalator di Stasiun Bekasi menunjukkan pemerintah dan operator masih kurang sensitif terhadap pelayanan publik.

Sebagai informasi, salah satu eskalator di Stasiun Bekasi masih belum dioperasikan sejak Oktober 2023 karena perlu diperbaiki. Lamanya perbaikan eskalator ini karena menunggu suku cadang (sparepart) impor datang.

Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, seharusnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) maupun PT KAI Commuter (KCI) dapat mengantisipasi hal ini.

Baca juga: Kemenhub: Satu Eskalator di Stasiun Bekasi Selesai Diperbaiki

Salah satunya dengan menyiapkan cadangan suku cadang impor itu sejak awal sehingga ketika terjadi kerusakan atau perlu dilakukan perawatan eskalator, suku cadang itu sudah ada dan siap digunakan.

"Seharusnya hal ini sudah diantisipasi. Artinya, pihak KRL punya cadangan atau stok sehingga kalau ada kerusakan bisa langsung diatasi. Apalagi jika sparepart itu harus impor. Ini menunjukkan pihak managemen KRL masih kurang sensitif terhadap pelayanan publik," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (5/12/2024).

Selain itu, seharusnya pihak operator stasiun menggunakan eskalator pabrikan yang melayani pelayanan setelah pembelian atau after sales service di Indonesia sehingga ketika terdapat kerusakan dapat langsung ditangani. Mengingat penggunaan eskalator sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia.

"Ya memang begitu kelemahannya. Pabrikan seharusnya jug ada after sales service yang buka in call di Indonesia. Apalagi jika sudah dipakai masif di Indonesia," ucapnya.

Dihubungi terpisah, Pengamat transportasi sekaligus Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengaku kaget ketika mengetahui perbaikan eskalator di Stasiun Bekasi tersendat karena menunggu suku cadang impor.

Sebab seharusnya suku cadang eskalator bisa menggunakan produk dalam negeri sehingga proses perbaikan bisa segera diselesaikan.

la mengatakan hal itu mengingat penggunaan eskalator atau lift sudah marak di gedung-gedung di Indonesia sehingga pasti ada pabrikan yang menyediakan suku cadang eskalator.

"Saya kaget juga ketika dapat keterangan resmi bahwa perbaikan eskalator di Bekasi masih nunggu spare part impor. Harusnya kalau soal eskalator dan lift itu pakai produk dalam negeri," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (2/2/2024).

Demikian juga dengan perawatan eskalator, sebut dia, Kemenhub dapat melakukan perawatan eskalator ke pabrikan dalam negeri. "Perawatannya bisa diserahin ke pabrikan sehingga mempercepat proses perbaikan," ucapnya.

Baca juga: Menanti Janji Perbaikan Eskalator di Stasiun Bekasi Setelah 100 Hari Mati...

Kendala perbaikan

Sebelumnya, Kemenhub mengungkapkan kendala yang menyebabkan proses perbaikan eskalator di Stasiun Bekasi molor.

Kabalai Jakarta Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Ferdian Suryo mengatakan, pihaknya kesulitan melakukan impor suku cadang dari luar negeri sehingga proses perbaikan eskalator tidak dapat dilakukan lebih cepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com