Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Denon Prawiraatmadja
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan

Benarkah Memperbanyak Pesawat Dapat Menurunkan Harga Tiket?

Kompas.com - 08/02/2024, 16:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SALAH satu cara yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan harga suatu barang adalah dengan melakukan operasi pasar. Yaitu menjual barang ke masyarakat dengan harga lebih murah dari harga yang saat itu berlaku di pasar.

Dengan operasi pasar, maka jumlah barang beredar di masyarakat akan meningkat dan diharapkan produsen akan menurunkan harga barangnya.

Sistem operasi pasar apakah akan efektif jika diberlakukan pada bisnis penerbangan?

Pemerintah saat ini selalu menyatakan bahwa harga tiket pesawat sangat mahal dan bisa memengaruhi meningkatnya inflasi nasional.

Penyebab harga tiket pesawat mahal, menurut pemerintah karena berkurangnya jumlah pesawat sehingga mengurangi penawaran (supply).

Dalam ilmu ekonomi, penawaran yang turun pada saat permintaan (demand) tetap atau naik, akan mengakibatkan harga naik.

Untuk itu, pemerintah berencana menambah jumlah pesawat atau menambah jumlah maskapai yang beroperasi di Indonesia sehingga jumlah kursi pesawat yang ditawarkan bertambah dan diharapkan harga tiket bisa turun.

Turun sesaat

Menurut hemat saya, rencana itu kurang tepat jika diterapkan di industri penerbangan saat ini.

Jumlah pesawat yang berkurang bukan karena maskapai sengaja mengurangi supply agar harga naik, namun karena maskapai kekurangan biaya untuk mengoperasikan pesawatnya dan kesulitan menyelesaikan perbaikan dan perawatan pesawatnya di bengkel (MRO).

Melihat sedikit ke belakang, berkurangnya jumlah pesawat juga karena banyak maskapai yang bangkrut. Kebangkrutan maskapai karena pendapatan yang diterima tidak dapat mencukupi biaya operasional sehingga terus menerus rugi.

Jadi berkurangnya jumlah pesawat bukan penyebab harga tiket yang tinggi. Berkurangnya jumlah pesawat akibat berkurangnya pendapatan maskapai untuk menyediakan dan menambah jumlah pesawat.

Pendapatan utama maskapai berasal dari penjualan tiket. Dapat dikatakan harga tiket yang saat ini yang mengakibatkan jumlah pesawat berkurang.

Jika penambahan pesawat diterapkan, maka hanya akan efektif dalam waktu singkat saja. Harga tiket akan turun, namun hanya beberapa waktu.

Setelah itu maskapai akan kesulitan biaya dan bangkrut. Jika maskapai itu milik pemerintah, maka untuk melanggengkan program ini, pemerintah harus terus menerus menyuntikkan modal usaha untuk maskapai. Padahal modal usaha pemerintah pasti berasal dari rakyat juga.

Di sisi lain, program ini akan membuat maskapai kuat saja yang akan bertahan, sementara sisanya bangkrut. Jika demikian, maka akan terjadi monopoli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com