Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Tertekan, Ekspor Indonesia Januari 2024 Capai 20,52 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/02/2024, 11:53 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tren pelemahan ekspor Indonesia berlanjut pada Januari 2024. Hal ini seiring dengan rendahnya harga komoditas ekspor unggulan serta lemahnya aktivitas perdagangan global.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai ekspor Indonesia sebesar 20,52 miliar dollar AS pada Januari 2024. Nilai itu dibentuk oleh ekspor komoditas non migas sebesar 19,13 miliar dollar AS dan ekspor migas sebesar 1,39 miliar dollar AS.

Nilai ekspor pada awal tahun turun 8,06 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 22,32 miliar dollar AS. Penurunan dicatatkan oleh ekspor komoditas non migas dan migas.

Baca juga: 2 Peristiwa Ini Jadi Tantangan Nilai dan Volume Ekspor RI Awal 2024

"Secara tahunan nilai ekspor Januari 2024 juga mengalami penurunan sebesar 8,06 persen," ujar Amalia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Lebih lanjut ia bilang, penurunan nilai ekspor secara tahunan utamanya didorong oleh kontraksi ekspor non migas. Secara lebih rinci, komoditas utama yang memicu kontraksi ekspor ialah bahan bakar mienral (HS 27), logam mulia dan perhiasan atau permata (HS 71), dan mesin serta perlengkapan dan bagiannya (HS 85).

Jika dilihat secara bulanan (month to month/mtm) nilai ekspor juga terkontraksi, yakni sebesar 8,34 persen. Tercatat nilai ekspor pada Desember 2023 sebesar 22,39 miliar dollar AS.

Amalia menyebutkan, penurunan dipicu oleh ekspor komoditas non migas yang turun 8,54 persen dan ekspor komoditas migas susut 5,49 persen.

Adapun penurunan ekspor komoditas non migas utamanya dipicu oleh penurunan kelompok barang bahan bakar mineral (HS 27) dengan andil penurunan 3,85 persen, bijih logam, kerak, dan abu (HS 26) dengan andil 2,21 persen, serta logam mulia dan perhiasan permata (HS 71) dengan andil sebesar 1,49 persen.

BPS mencatat, penurunan nilai ekspor juga dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Pertama, penurunan harga komoditas yang berlanjut pada awal tahun 2024.

"Pada Januari 2024 secara umum harga komoditas di pasar internasional mengalami penurunan dibanding Desember 2023," kata Amalia.

"Selain itu pertumbuhan volume perdagngan global diperkirakan mengalami perlambatan sepanjang Januari dan 2024," ucap Amalia.

Baca juga: Ekspor Pasir Laut Dinilai Bisa Rusak Lingkungan hingga Sebabkan Konflik Sosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com