Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rel Bengkok Jadi Penyebab KA Argo Semeru Anjlok dan Menabrak KA Argo Wilis

Kompas.com - 17/02/2024, 10:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut rel bengkok menjadi penyebab kecelakaan Kereta Api (KA) Argo Semeru dan KA Argo Wilis di jalur hilir petak jalan Stasiun Sentolo-Stasiun Wates, DI Yogyakarta pada 17 Oktober 2023.

Sebagai informasi, kecelakaan ini terjadi ketika KA Argo Semeru anjlok dan menimpa KA Argo Wilis yang sedang melintas di jalur sebelahnya.

Investigator IK Perkeretaapian KNKT Riduan Akbar S mengatakan, anjlokan KA Argo Semeru terjadi ketika rel di lengkung jalur hilir antara Stasiun Sentolo dan Stasiun Wates mengalami rel bengkok (buckling).

"Anjlokan KA 17 Argo Semeru terjadi ketika rel di lengkung jalur hilir petak jalan Stasiun Sentolo-Stasiun Wates mengalami buckling atau rel bengkok akibat pemuaian rel yang disebabkan oleh kenaikan temperatur di rel karena cuaca panas, dan kondisi gap/celah antara sambungan rel yang kurang efektif untuk mengakomodir pemuaian rel tersebut," ujarnya saat konferensi pers di Kantor KNKT, Jakarta, Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Simak Fakta-fakta Terbaru Insiden KA Argo Semeru Anjlok di Kulon Progo

Kejadian rel bengkok di lengkung 28i ini sudah berulang sebanyak 23 kali sepanjang 10 Maret-17 Oktober 2023. Setiap terjadi permasalahan, PT KAI (Persero) juga telah mengirimkan petugas untuk melakukan perbaikan.

Sementara itu, kondisi kritis sebelum terjadi buckling ini sulit untuk diketahui oleh petugas pemeriksa dan peralatan jalan rel maupun masinis.

Dia mengungkapkan, tepat sebelum kecelakaan anjloknya KA Argo Semeru, sempat ada laporan dari terkait rel bergelombang di jalur hilir Km 520+4 petak jalan Sentolo-Wates.

Baca juga: Pasca KA Argo Semeru Anjlok, 2 Jalur Sentolo-Wates Sudah Bisa Dilintasi Kereta Api

 


Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan. Namun ketika kereta kereta lain melalui jalur tersebut kembali dirasakan goyangan yang keras.

Informasi adanya goyangan keras disampaikan oleh Pusat Kendali kepada masinis KA Argo Semeru yang berada di Stasiun Yogyakarta. Namun Pusat Kendali tetap memperbolehkan KA Argo Semeru berjalan dengan kecepatan normal tapi tetap hati-hati.

"Ketika KA 17 Argo Semeru melewati bagian kritis tersebut, kemudian saat itu juga terjadi rel buckling atau rel bengkok, sehingga kereta mengalami anjlokan," jelasnya.

Baca juga: KAI akan Berikan Kompensasi bagi Penumpang yang Terdampak Anjloknya KA Argo Semeru

Halaman:


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com