Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca KA Argo Semeru Anjlok, 2 Jalur Sentolo-Wates Sudah Bisa Dilintasi Kereta Api

Kompas.com - 19/10/2023, 09:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedua jalur Sentolo-Wates sudah bisa dilalui kereta api mulai pukul 22.10 WIB kemarin, Rabu (18/10/2023. Setelah sebelumnya, hanya satu jalur saja yang bisa dilewati kereta pada pukul 11.35 WIB kemarin.

Kedua jalur ini sebelumnya tidak dapat dilewati kereta api lantaran terjadi ajloknya KA Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng-Gambir di KM 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates pada Selasa (17/10/2023) pukul 13.15 WIB.

Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengatakan, jalur Sentolo-Wates sudah bisa dilalui kereta api, namun kecepatan kereta yang dibatasi.

"Jadi mulai pukul 22.10 WIB, Rabu 18 Oktober 2023 kedua jalur KA sudah bisa dilewati untuk operasi KA, masih dengan pembatasan kecepatan," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: KAI akan Berikan Kompensasi bagi Penumpang yang Terdampak Anjloknya KA Argo Semeru

Lebih lanjut dia menjelaskan, jalur hilir antara Wates-Sentolo di Km. 519+500 sampai dengan 521+000 telah dibuka pukul 22.10 WIB.

Pada jam tersebut, kereta api sudah diizinkan untuk melewati jalur dengan kecepatan maksimal 5 kilometer per jam (km/jam).

"Jam 22.38 KA 139 Senja Utama YK, KA pertama melewati lokasi jalur hilir Wates-Sentolo kecepatan 5 km/jam, aman," ucapnya.

Kemudian pukul 23.25 WIB di jalur yang sama, pembatasan kecepatan kereta yang semula 5 km/jam ditingkatkan menjadi 10 km/jam.

"Jam 23.38 WIB KA 55 Gajayana melewati lokasi dengan Kecepatan 8 km/jam dengan aman," kata dia.

Sementara jalur hulu antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates sudah steril dan dapat dilalui kereta api dengan kecepatan 40 km/jam mulai Rabu siang kemarin.

Baca juga: KA Argo Semeru Anjlok, Gerbong Mewah Suite Class Masih Utuh

Kereta api pertama yang melewati jalur hulu tersebut yaitu KA Argo Lawu relasi Solo Balapan-Gambir pada pukul 11.35 WIB, Rabu (18/10/2023).

EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengungkapkan, satu jalur rel sudah bisa dilalui.

Sejumlah perbaikan jalur rel dengan memperkuat tubuh jalan rel terus dilaksanakan agar jalur kedua dapat segera beroperasi kembali.

"KAI ucapkan terima kasih kepada semua stakeholders yang terlibat dalam proses normalisasi jalur rel antara Sentolo-Wates. Saat ini satu jalur rel sudah bisa dilalui dengan kecepatan terbatas," ucap Raden Agus dalam keterangan resmi, Rabu (18/10/2023).

Raden menyebut, pihaknya segera melakukan proses evakuasi sarana dan perbaikan jalur rel dengan melibatkan puluhan petugasnya ketika kejadian KA Argo Semeru anjlok. Dalam proses mengevakuasi rangkaian kereta api tersebut, KAI menggunakan 4 Crane, 1 Kereta Penolong, dan 1 MTT.

Sementara untuk penyebab kejadian kecelakaan kereta api tersebut, KAI bersama pihak-pihak terkait seperti KNKT, Kemenhub, dan Kepolisian terus menyelediki penyebab terjadinya kecelakaan ini.

Akibat insiden tersbeut, beberapa kereta api mengalami keterlambatan kedatangan, di antaranya KA 17 Semeru relasi Surabaya Gubeng-Gambir datang 00.35 terlambat 295 menit dan KA 59 Bima relasi Surabaya Gubeng-Gambir diperkirakan datang 09.44 terlambat 224 menit.

Terkait dengan korban yang terdampak, KAI mencatat terdapat total 32 korban luka ringan dan semua sudah diberikan layanan kesehatan, dimana 4 orang di antaranya sempat dirawat di rumah sakit terdekat.

"KAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut," tutur Raden.

Baca juga: Imbas Kecelakaan KA Argo Semeru, Banyak Penumpang Batalkan Tiket Kereta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com