Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. (HC) Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa
Pengamat Dunia Maritim

Pengamat Dunia Maritim

Dampak PSN terhadap Masyarakat Pesisir: Perspektif Maritim

Kompas.com - 19/02/2024, 15:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PROYEK Strategis Nasional (PSN) telah menjadi fokus utama dalam upaya pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia.

Namun, dampaknya tidak terbatas pada skala nasional saja, melainkan juga memberikan implikasi signifikan bagi masyarakat pesisir yang secara inheren terkait dengan kehidupan maritim.

Oleh karena itu, pemahaman mengenai dampak PSN terhadap masyarakat pesisir menjadi krusial untuk mengevaluasi potensi konsekuensi yang dapat muncul, baik dari segi ekonomi, lingkungan, sosial, maupun budaya.

Mempertimbangkan hal ini karena wilayah pesisir sering kali menjadi titik fokus kemiskinan di Indonesia.

Menurut Badan Pusat Statistik, pada 2022, terdapat sekitar 17,74 juta jiwa penduduk miskin di wilayah pesisir Indonesia, di mana 3,9 juta jiwa di antaranya mengalami kemiskinan ekstrem.

Dari total populasi miskin di Indonesia pada periode tersebut, yang mencapai 26 juta jiwa, wilayah pesisir berkontribusi sebesar 68 persen.

Salah satu mata pencaharian utama bagi penduduk wilayah pesisir adalah melalui sektor perikanan tangkap. Nelayan, yang merupakan tulang punggung sektor ini, umumnya merupakan bagian dari kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

Namun, dalam konteks PSN, pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan dan sistem transportasi dapat berdampak pada aktivitas perikanan tangkap dan penghidupan nelayan.

Peningkatan aktivitas konstruksi serta ekspansi pelabuhan berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem laut dan mengurangi hasil tangkapan ikan, sehingga mengancam pendapatan nelayan dan memperburuk kemiskinan di wilayah pesisir.

Oleh karena itu, penilaian mendalam terhadap dampak PSN terhadap sektor perikanan tangkap dan kesejahteraan nelayan di wilayah pesisir menjadi kebutuhan mendesak.

Membuka peluang baru

Bukan itu saja dampak utama PSN terhadap masyarakat pesisir. Proyek-proyek seperti pembangunan pelabuhan, dermaga, jaringan transportasi laut, dan instalasi energi laut dapat meningkatkan konektivitas antara wilayah pesisir dan pusat-pusat ekonomi nasional maupun internasional.

Hal ini dapat membuka peluang baru untuk perdagangan, investasi, dan pariwisata, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Namun, pembangunan infrastruktur maritim juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan laut dan ekosistem pesisir. Peningkatan aktivitas manusia di sekitar pelabuhan dan dermaga dapat menyebabkan pencemaran air dan kerusakan terumbu karang.

Selain itu, pembangunan infrastruktur maritim juga dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat pesisir.

Kehadiran pelabuhan baru, atau dermaga besar, dapat mengubah pola migrasi dan distribusi penduduk di wilayah pesisir. Hal ini bisa berdampak pada dinamika sosial, termasuk pertumbuhan ekonomi, kesenjangan sosial, dan stabilitas politik di masyarakat pesisir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com