Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak 4 Cara Persiapkan Pensiun Tanpa Membebani Anak

Kompas.com - 22/02/2024, 21:31 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah peningkatan jumlah penduduk usia produktif di Indonesia, ironisnya jumlah peserta dana pensiun terus mengalami penurunan.

CEO & Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Afifa mengungkapkan, bonus demografi saat ini akan menjadi permasalahan di kemudian hari.

Hal itu akan terjadi ketika populasi usia produktif ini beralih memasuki usia nonproduktif dengan kesiapan pensiun yang minim.

"Apalagi umur harapan hidup penduduk Indonesia juga terus mengalami peningkatan, sehingga membutuhkan biaya lebih untuk jangka waktu lebih panjang," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: 14 Dana Pensiun dan 7 Asuransi Masuk Status Pengawasan Khusus OJK

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah peserta dana pensiun merosot dari 4,64 juta peserta di 2018 menjadi 4,06 juta peserta pada November 2023.

Padahal, persentase penduduk usia produktif atau mereka yang berusia 15 hingga 64 tahun di Indonesia meningkat dari 66,1 persen di 2010 menjadi 69,3 persen pada 2022.

Jumlah tersebut bergerak dari sejumlah 157,05 juta orang menjadi 190,98 juta orang.

Lantas, apa yang bisa dilakukan agar populasi usia nonproduktif tidak menjadi beban bagi anak dan negara?

Berikut ini adalah 4 hal dan cara yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan masa pensiun tanpa merepotkan anak.

Baca juga: OJK Terbitkan 4 Aturan Soal Asuransi dan Dana Pensiun, Ini Poin Pentingnya

1. Sumber pendapatan di masa pensiun

Di masa pensiun, pendapatan bisa berasal dari beberapa sumber seperti gaji dan upah, dukungan keluarga, jaminan sosial dari pemerintah, dana pensiun, serta kekayaan rumah tangga.

Dari lima sumber pendapatan di masa pensiun tersebut, penghasilan berupa gaji atau upah tentunya masih diharapkan oleh sebagian pensiunan, walau realitasnya tidak seluruhnya masih tetap bisa berada di dunia kerja serta memperoleh penghasilan.

Di sisi lain, tidak bisa dimungkiri sebagian pensiunan mengandalkan dukungan keluarga untuk menopang kebutuhan finansial mereka.

Akan tetapi, tentunya kurang bijak jika menjadikan anak sebagai bagian utama dari sumber pendapatan pada masa pensiun. Jadi, masa pensiun memang harus disiapkan sejak masa usia produktif agar tidak membebani anak.

Baca juga: Intip Uang Pensiun Jokowi usai Lengser dan Jadi Rakyat Biasa di Solo

2. Sesuaikan gaya hidup

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com