Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Mahal, Harga Makanan di Warteg Ikut Terkerek

Kompas.com - 02/03/2024, 08:37 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga nasi dan lauk yang dijual di warung Tegal (warteg) dan tempat makan lainnya mengalami kenaikan pada Februari lalu. Ini salah satunya dipicu oleh tingginya harga beras.

Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M. Habibullah mengatakan, kenaikan harga nasi dan lauk di warteg dan tempat makan lainnya terefleksikan pada komponen inflasi komoditas nasi dan lauk pauk.

"Harga makanan di warteg yang dapat digambarkan oleh komoditas nasi dan lauk pauk, jadi ketika kita makan di mana pun, juga tidak hanya di warteg, dengan komoditas nasi dan lauk pauk tercatat mengalami kenaikan," tutur dia, dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2024).

Baca juga: Sedih Kala Beras Mahal, Pedagang Warteg: Kalau Ikut Naikin Harga, Siapa yang Beli?

Lebih lanjut Habibullah melaporkan, komponen komoditas nasi dan lauk pauk mencatat inflasi sebesar 0,30 persen pada Februari lalu. Dengan kenaikan itu, komponen nasi dan lauk pauk berkontribusi sebesar 0,01 persen terhadap inflasi.

Kenaikan harga beras tidak terlepas dari harga beras yang tinggi. BPS mencatat, komoditas beras masih mencatatkan inflasi yang tinggi pada Februari lalu.

Secara bulanan, beras mengalami inflasi sebesar 5,32 persen. Beras pun tercatat menjadi pemicu utama inflasi pada Februari lalu, dengan andil inflasi mencapai 0,21 persen.

Baca juga: Daftar Harga Franchise Warteg Selera Bahari, Kharisma Bahari dan New Bahari

"Komoditas penyumbang inflasi adalah yang pertama beras dengan andil 0,21 persen," kata Habibullah.

Selain beras, sejumlah komoditas pangan lain juga memberikan andil yang dominan terhadap inflasi Februari lalu. Tercatat cabai merah memberikan andil sebesar 0,03 persen, telur ayam ras memberikan andil 0,04 persen, daging ayam ras berkontribusi 0,02 persen, dan minyak goreng memberikan andil 0,01 persen.

Dengan perkembangan tersebut, tercatat secara keseluruhan tingkat inflasi nasional mencapai 0,37 persen secara bulanan pada Februari lalu. Ini melonjak dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai 0,04 persen.

Baca juga: Modal Awal Buka Bisnis Franchise Warteg Selera Bahari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com