Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan BCA Digital Ogah Tawarkan Bunga Simpanan Tinggi

Kompas.com - 02/03/2024, 21:26 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah bank digital menawarkan bunga simpanan tinggi untuk menarik lebih banyak nasabah dan meningkatkan dana pihak ketiga (DPK). Berbeda dengan bank digital lainnya, PT Bank BCA Digital justru menawarkan bunga simpanan yang relatif rendah.

Asal tahu saja, rata-rata bank digital menawarkan bunga simpanan deposito di kisaran 6 persen p.a sampai 8 persen p.a. Sementara BCA Digital hanya menawarkan bunga simpanan deposito 3,5 persen p.a dan maksimum 4,25 persen p.a sesuai dengan syarat tingkat bunga penjaminan yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Head of Corporate Planning BCA Digital Yoga T Halim merespon terkait bunga simpanan bank yang rendah tersebut.

Baca juga: Tarif Tol Pasuruan-Probolinggo Naik Mulai 3 Maret 2024, Simak Rinciannya

 

Menurut dia, BCA Digital tidak fokus menawarkan bunga simpanan tinggi untuk menarik nasabah, mengingat risiko biaya dana yang mahal tentu akan berdampak pada pengembalian profit bank. Belum lagi bunga tinggi tidak dijamin dana simpanannya oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

"Kami memang tidak mau ikut tren bunga simpanan tinggi seperti bank digital lain, itu bukan strategi kami untuk masuk ke pasar, karena ujungnya harus bisa balikkan lagi jadi profit," kata Yoga dikutip dari Kontan.co.id, Sabtu (2/3/2024).

Lebih lanjut Yoga menyebut pihaknya justru lebih fokus meningkatkan kepercayaan nasabah di mana seluruh dana simpanan nasabah dijamin oleh LPS, di samping terus berinovasi memberikan kemudahan transaksi.

Baca juga: Ragam Promo BCA Syariah di BCA Expoversary 2024

Di sisi lain, meski berbeda strategi dengan bank digital lainnya, Yoga menyebut BCA Digital tidak memiliki isu terkait dengan likuiditas.

"Likuiditas BCA Digital terjaga dengan baik, jadi kami tidak ada isu dengan likuiditas," kata dia.

BCA Digital tercatat mampu menjaga likuiditasnya, hal ini tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berada di posisi 51,72 persen per Desember 2023, meskipun sedikit naik dari posisi tahun sebelumnya 47,33 persen.

Baca juga: Program Mudik Gratis Segera Dibuka, Motor Listrik Bisa Ikutan?

Adapun total dana pihak ketiga BCA Digital tercatat sebesar Rp 8,98 triliun, naik 30,94 persen YoY, dibanding tahun sebelumnya Rp 6,85 triliun.

Dana murah atau current account savings account (CASA) juga mengalami kenaikan 59,27 persen atau Rp3,3 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp 2,07 triliun pada 2022. (Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo). 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ogah Tawarkan Bunga Simpanan Tinggi, BCA Digital Sebut Risikonya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com