Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, OJK Beri Sinyal Pertumbuhan Kredit Kendaraan dan "Paylater" hingga 13 Persen

Kompas.com - 04/03/2024, 21:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pertumbuhan utang pembiayaan berada pada kisaran 11-13 persen secara tahunan atau year-on-year pada saat Ramadhan 2024 ini.

Hal itu karena dalam lima tahun terakhir, selalu terdapat tren peningkatan penyaluran pembiayaan di industri multifinance menjelang Ramadhan.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengungkapkan, tren peningkatan penyaluran pembiayaan ini terjadi sebulan sebelum Idul Fitri.

"Artinya selama bulan Ramadhan (terjadi peningkatan penyaluran)," kata dia dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Februari 2024, Senin (4/3/2024).

Baca juga: OJK Luncurkan Panduan untuk Bank Dukung Net Zero Emission

Ia menambahkan, peningkatan penyaluran pembiayaan ini terutama terjadi pada segmen bisnis kendaraan bermotor.

Hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan kendaraan masyarakat untuk mudik Lebaran atau jalan-jalan selama libur Idul Fitri.

Sementara itu, OJK juga memperkirakan akan ada peningkatan penyaluran pembiayaan di sektor buy now pay later (BNPL) atau paylater.

"Hal ini karena meningkatnya kebutuhan masyarakat saat bulan Ramadhan dan Lebaran, seperti untuk pembelian barang menjelang puasa dan Lebaran, serta pembelian tiket transportasi untuk mudik Lebaran," imbuh dia.

Baca juga: Apa Dampak Pemilu Satu atau Dua Putaran untuk Industri Multifinance?


Dengan adanya lonjakan kebutuhan pembiayaan ini, Agusman mengingatkan perusahaan pembiayaan untuk tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam proses penyaluran pembiayaan.

"Sehingga pertumbuhan piutang tersebut tidak diiringi dengan pertumbuhan risiko kredit," tandas dia.

Sebagai informasi, piutang pembiayaan tumbuh 13,07 persen secara tahunan menjadi sebesar Rp 475,58 triliun pada Januari 2024.

Sedangkan, kredit macet yang tercermin dari non performing financing (NPF) gross tercatat senilai 2,5 persen pada periode yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com