JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter Indonesia (KCI) meniadakan sementara metode pembayaran tiket Kereta Api atau KA Bandara Soekarno-Hatta menggunakan kartu debit dan kredit.
External Relations and Corporate Image Care KCI Leza Arlan mengatakan, metode pembayaran kartu kredit dan debit tidak dapat digunakan karena KCI tengah melakukan pembaruan sistem.
Dengan demikian, kartu debit dan kredit tidak bisa digunakan sebagai metode pembayaran tiket KA Bandara Soekarno-Hatta mulai 1 April 2024 sampai sistem selesai diperbarui.
Baca juga: Jadwal KA Bandara YIA September 2023
"Saat ini ada proses update pada sistem kami untuk penggunaan kartu baik debit ataupun kredit," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (5/3/2024).
Selama proses pembaruan sistem berlangsung, penumpang dapat menggunakan metode pembayaran lainnya untuk membeli tiket KA Bandara Soekarno-Hatta, yaitu Kartu Multi Trip (KMT), QRIS bank, dan e-commerce yang bekerja sama dengan KCI.
Penumpang KA Bandara Soekarno-Hatta dapat membeli KMT di semua loket stasiun seharga Rp 30.000 dengan minimal top up saldo Rp 10.000 dan saldo mengendap Rp 10.000.
Sementara itu, untuk pembayaran tiket KA Bandara Soekarno-Hatta di vending machine, customer service dan C-Access hanya bisa menggunakan QRIS.
Baca juga: Kemenhub Akan Perpanjang Rute KA Bandara Adi Soemarmo ke Purworejo dan Yogyakarta
Pemilik akun X atau Twitter @JALUR1MRI menyebutkan, mulai 1 Maret lalu pembayaran tiket KA Bandara Soekarno-Hatta tak lagi bisa menggunakan kartu debit dan kredit. Hal ini tentu mengakibatkan para turis asing kesulitan untuk membeli tiket KA Bandara Soekarno-Hatta.
Pasalnya, para turis tidak dapat menggunakan QRIS lokal seperti dari aplikasi LinkAja ataupun Gopay lantaran tidak memiliki akun dompet digital tersebut. Sedangkan pembelian tiket melalui vending machine di stasiun tidak menerima pembayaran tunai.