Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Perlindungan Petani, Upaya Syngenta dan BPJS Ketenagakerjaan Jaga Ketahanan Pangan Nasional

Kompas.com - 05/03/2024, 17:03 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Perlindungan Petani telah diluncurkan sejak Maret 2023. Program yang digagas Syngenta bersama BPJS Ketenagakerjaan cabang Cilacap ini telah berhasil memberikan perlindungan kepada lebih dari 400 petani dari 52 kecamatan yang tersebar di sembilan kota/kabupaten di Jawa Barat.

Program ini bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan dan risiko yang dihadapi petani sebagai pekerja informal di sektor pertanian. Sebab, dalam bekerja, petani sering kali terpapar berbagai risiko yang dapat mengancam keselamatannya, seperti cidera, kecelakaan kerja, hingga risiko cacat dan kematian.

Risiko-risiko ini tidak hanya berdampak sosial, tetapi juga ekonomi, seperti penurunan produktivitas dan pendapatan rumah tangga petani. Oleh karena itu, memberikan jaminan sosial keselamatan kerja kepada petani menjadi prioritas utama dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan yang berkelanjutan.

Fokus utama program ini adalah petani padi yang menjadi tulang punggung utama produksi pangan di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Indramayu yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil padi di Indonesia.

Baca juga: Petani Butuh Akses Sarana Pertanian Terintegrasi dan Terjangkau

Pada tahun 2023, produksi padi Kabupaten Indramayu mencapai 1,4 juta ton gabah kering giling (GKG).

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah Kabupaten Indramayu tahun 2021, terdapat lebih dari 250 ribu orang yang bekerja di sektor pertanian, yang berarti menjadi penggerak utama perekonomian di Kabupaten Indramayu dan ketahanan pangan nasional.

Oleh karena itu, perlindungan terhadap petani harus lebih diperhatikan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lain yang bergerak di sektor pertanian.

Untuk itu, pada 28 Februari 2024 lalu telah berlangsung acara sosialisasi di Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh lebih dari 50 peserta ini juga menandai peringatan satu tahun berjalannya Program Perlindungan Petani Syngenta.

"Kami berharap dengan adanya program ini, petani dapat bekerja dengan produktivitas yang lebih tinggi karena mereka merasa lebih aman dari risiko yang mungkin timbul saat bekerja karena sudah dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan," ujar Account Representative BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cilacap Dafid Ilham melalui keterangan pers, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Benarkah Petani hingga Buruh Tani Untung Kenaikan Harga Gabah?

Senada, Territory Sales Manager Syngenta wilayah Pantura Jawa Barat Ganda Rajagukguk juga menegaskan komitmen Syngenta terhadap kesejahteraan dan keselamatan petani. "Kami berharap program Perlindungan Petani ini dapat terus memberikan manfaat nyata dan semakin banyak petani yang terlindungi," katanya.

Sementara Sustainability Project Lead Syngenta Indonesia Harlino Prayudha menambahkan, petani adalah mitra utama Syngenta. Sehingga, sangat penting bagi perusahaan untuk memprioritaskan kesejahteraan petani dan memberikan dukungan yang diperlukan.

"Fokus pada kesejahteraan petani merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh. Oleh karena itu, jaminan sosial bagi petani menjadi pilar penting untuk memastikan kesejahteraan petani dan keberlanjutan sektor pertanian," kata Harlino.

Sebagai informasi, Syngenta adalah salah satu perusahaan pertanian global yang terdiri dari Syngenta Crop Protection dan Syngenta Seeds. Saat ini Syngenta beroperasi di lebih dari 100 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com