Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konser Taylor Swift di Singapura, Sandiaga: Harus Jadi Inspirasi dan Pelajaran...

Kompas.com - 06/03/2024, 19:39 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, strategi yang dilakukan pemerintah Singapura dalam melobi Taylor Swift untuk menggelar konser "The Eras Tour" hanya di negaranya merupakan pelajaran bagi Indonesia.

"Saya melihat apa yang dilakukan oleh pemerintah Singapura untuk konser Taylor Swift ini harus menjadi inspirasi dan pelajaran bagi kita bersama ke depannya," kata Sandiaga melalui akun resmi Instagramnya @sandiuno dikutip Rabu (6/3/2024).

Sandiaga mengatakan, belajar dari langkah pemerintah Singapura, pemerintah akan memfasilitasi berbagai konser dan event internasional melalui Indonesia Tourism Fund 2024 dengan anggaran sebesar Rp 2 triliun.

Baca juga: Singapura Diprediksi Raup Rp 5,8 Triliun dari Konser Taylor Swift

Ia mengatakan, Kemenparekraf akan bergerak cepat untuk membangun kerja sama dengan manajemen musisi dan penyelenggara event internasional.

"Kemenparekraf akan gerak cepat untuk berkolaborasi dan membangun kerja sama sehingga harapannya dapat ciptakan lapangan kerja, dan memberikan dampak pergerakan ekonomi untuk Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Pemerintah Singapura terkait penyelenggaraan konser musik di kawasan ASEAN.

"Saya akan mengadakan pertemuan dengan teman-teman dari Singapura, bagaimana kita bisa bekerja sama lebih erat lagi kedepannya karena kita kan dalam lingkup kerja sama ASEAN kita harus juga mampu selain berkompetisi juga kita bisa berkolaborasi," ucap dia.

Sebelumnya, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, menegaskan bahwa kesepakatan eksklusif antara Singapura dengan Taylor Swift tidak dimaksudkan sebagai tindakan permusuhan terhadap tetangga-tetangganya di Asia Tenggara.

Pada konferensi pers di Melbourne, PM Lee menyatakan bahwa kesepakatan tersebut merupakan hasil dari negosiasi dengan agensi Taylor Swift untuk menjadikan Singapura sebagai satu-satunya perhentian di Asia Tenggara dalam tur dunianya.

Menurut Lee, kesepakatan tersebut terbukti sebagai suatu pengaturan yang sukses, dan ia tidak melihatnya sebagai tindakan yang tidak bersahabat terhadap negara-negara tetangga.

Saat ini, Taylor Swift sedang menjalani serangkaian pertunjukan yang terjual habis di Singapura, menjadi satu-satunya perhentian konsernya di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Mengintip Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift

Dilansir dari Reuters, pengumuman mengenai kesepakatan ini menimbulkan ketegangan di antara negara-negara lain di wilayah tersebut.

Perdana Menteri Thailand menyatakan kekesalannya dan mengklaim bahwa kesepakatan tersebut hanya diberikan dengan syarat bahwa Singapura akan menjadi satu-satunya tempat Swift tampil di Asia Tenggara.

Sementara itu, seorang anggota parlemen Filipina menilai tindakan tersebut sebagai tidak bersahabat.

Meskipun demikian, bulan lalu, dewan pariwisata dan kementerian kebudayaan Singapura mengacu pada manfaat ekonomi yang diperoleh dari konser-konser Swift di seluruh dunia karena popularitasnya yang besar.

Mereka juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan promotor konser AEG Presents untuk memastikan bahwa Swift bisa tampil di Singapura.

Baca juga: Konser Taylor Swift Sumbang Rp 3 Triliun ke Perekonomian Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com