Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Menguat ke Kisaran Rp 15.600 Per Dollar AS

Kompas.com - 07/03/2024, 10:05 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (7/3/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.15 WIB, IHSG berada pada level 7.349,16 atau naik 19,3 poin (0,26 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.329,8.

Sebanyak 227 saham melaju di zona hijau dan 143 saham di zona merah. Sedangkan 237 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun dengan volume 2,4 miliar saham.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat di Atas Level 7.300, Rupiah Akhirnya Bangkit

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG membentuk candle bullish marubozu dengan penutupan tipis di bawah resisten fraktal 7.338, dimana penembusan di atasnya akan membuka jalan untuk IHSG melanjutkan penguatan menuju 7.403 untuk melakukan retest.

"Level support IHSG berada di 7.234, 7.200, 7.099 dan 7.021, sementara level resistennya pada 7.338, 7.403, 7.503 dan 7.606," ungkap Ivan dalam analisisnya.

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Strait Times 0,07 persen atau sebesar 2,3 poin ke posisi 3.133,79, Hang Seng Hong Kong turun 0,1 persen (16,3 poin) pada posisi 16.421,73, dan Nikkei melemah 0,77 persen (308 poin) pada level 39.782,8. Sementara itu, Shanghai Komposit naik 0,39 persen (11,9 poin) ke posisi 3.051,91.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.18 WIB rupiah berada pada level Rp 15.662 per dollar AS atau naik 44 poin (0,28 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.706 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pernyataan Jerome Powell di depan komite keuangan DPR semalam yang mengindikasikan peluang pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini yang memberikan sentimen negatif untuk dollar AS.

Dollar AS terlihat melemah terhadap mata uang utama dunia dan emerging markets. Hari ini pun, dollar AS berpeluang melemah terhadap rupiah. Selain itu, data tenaga kerja AS bulan Februari versi pihak swasta ADP menunjukkan pelemahan yang turut menyumbang ke pelemahan dollar AS.

"Pagi ini, sentimen positif untuk rupiah juga bisa datang dari partner dagang besarnya China yang akan melaporkan neraca perdagangannya yang surplusnya kemungkinan melebihi bulan sebelumnya. Rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp 15.620 dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.700 per dollar AS," kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Wall Street Berakhir Merah, Penurunan Saham Apple Menyeret Sektor Teknologi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com