Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menguat di Awal Sesi, Rupiah Melemah

Kompas.com - 13/03/2024, 09:51 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (13/3/2024). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.16 WIB, IHSG berada pada level 7.416,03 atau naik 34,13 poin (0,46 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.318,9.

Sebanyak 218 saham melaju di zona hijau dan 232 saham di zona merah. Sedangkan 231 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,2 triliun dengan volume 2,59 miliar saham.

Baca juga: Wall Street Berakhir di Zona Hijau, Saham Nvidia dan Oracle Melesat

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat terbatas usai libur perdagangan dua hari.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.300 – 7.400. Potensi koreksi masih terbuka,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 0,16 persen (27,46 poin) pada level 17.120,96, dan Strait Times menguat 0,61 persen (19,31 poin) pada level 3.160,78. Sementara itu, Nikkei turun 0,28 persen (109,19 poin) pada level 38.688,3 dan Shanghai Komposit melemah 0,52 persen (15,7 poin) ke posisi 3.040,18.

Baca juga: Cek Jadwal Pembagian Dividen BTN Rp 49,89 per Saham

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg pukul 09.14 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.594 per dollar AS atau turun 4 poin (0,03 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.590 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi setelah data inflasi konsumen AS bulan Februari yang dirilis semalam menunjukan kenaikan melebihi ekspektasi pasar.

“Rupiah berpeluang melemah terhadap dollar AS hari ini ke arah Rp 15.630 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.580 per dollar AS,” kata Ariston.

Baca juga: Saham Hugo Boss Melorot 18 Persen, Imbas Proyeksi Lesunya Penjualan

Sentimen yang mempengaruhi rupiah yakni data CPI AS yang masih menaik di 3,2 persen yoy ini bisa memicu ekspektasi bahwa The Fed akan menahan diri lebih lama untuk memangkas suku bunga acuannya tahun ini dan mendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya.

Ekspektasi pasar terhadap kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS memang bisa berubah seiring dengan rilis data ekonomi AS terbaru. Bila rilis data mengindikasikan inflasi AS sulit turun, ekspektasi pemangkasan berkurang, dollar AS menguat dan sebaliknya.

Baca juga: OJK: IFG Life Bakal Jadi Pemegang Saham Pengendali Mandiri Inhealth

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com