Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir di Zona Hijau, Saham Nvidia dan Oracle Melesat

Kompas.com - 13/03/2024, 07:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa (12/3/2024) waktu setempat. Kenaikan harga saham-saham teknologi mendorong pergerakan positif pada indeks.

Saham-saham juga melonjak pada hari Selasa setelah data inflasi AS yang baru sesuai dengan ekspektasi. Hal ini membuka jalan bagi investor untuk kembali membeli saham teknologi terkemuka seperti Nvidia dan Meta Platforms.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 235,83 poin, atau 0,61 persen dan ditutup pada level 39.005,49. S&P 500 bertambah 1,12 persen dan menyelesaikan sesi pada posisi 5.175,27. Sementara itu, Nasdaq Komposit naik 1,54 persen menjadi 16.265,64.

Baca juga: IHSG Sepekan Tumbuh 0,11 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham Tembus Rp 11.818 Triliun

Saham pembuat chip Nvidia melesat 7,16 persen. Saham Microsoft naik 2,6 persen, dan Meta bertambah 3,3 persen. Sementara itu, saham Oracle melonjak lebih dari 11 persen setelah laporan pendapatannya mengalahkan perkiraan Wall Street.

“Terbukti sulit untuk melihat apa yang dapat menghentikan momentum pasar, karena pendapatan, inflasi, dan suku bunga bergerak ke arah yang benar,” kata kepala investasi di Regan Capital Skyler Weinand mengutip CNBC.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengungkapkan, indeks harga konsumen naik 0,4 persen pada bulan Februari dan 3,2 persen secara tahunan. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan 0,4 persen pada bulan lalu dan 3,1 persen secara tahunan.

Baca juga: Cek Jadwal Pembagian Dividen BTN Rp 49,89 per Saham

Inflasi inti yang tidak termasuk makanan dan energi naik 0,4 persen pada Februari 2024, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan sebesar 0,3 persen oleh ekonom.

Investor tidak terlalu khawatir bahwa laporan tersebut akan mengubah ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada Juni 2024.

“Meski begitu, jalur bank sentral menuju target 2 persen bisa tetap berombak,” kata kepala ekonom LPL Financial Jeffrey Roach.

“Pengalaman inflasi mirip dengan konsentrasi di pasar ekuitas saat ini. Di luar harga tempat tinggal dan bahan bakar, inflasi tidak akan berbahaya,” ujar Roach.

Investor kini mengalihkan perhatian mereka ke laporan indeks harga produsen yang akan dirilis akhir pekan ini dan pertemuan kebijakan moneter The Fed berikutnya pada akhir bulan ini.

Baca juga: Saham Hugo Boss Melorot 18 Persen, Imbas Proyeksi Lesunya Penjualan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com