Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir "Merah", Penurunan Saham Apple Menyeret Sektor Teknologi

Kompas.com - 06/03/2024, 08:11 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Selasa (6/3/2024) waktu setempat. Penurunan indeks terjadi karena penurunan tajam pada saham-saham teknologi besar seperti Apple yang menyeret pasar jauh dari rekor tertinggi yang baru dicapai.

Indeks Nasdaq Komposit turun 1,65 persen menjadi 15.939,59 karena saham-saham teknologi merasakan dampak terberat dari penurunan pasar. Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga kehilangan 404,64 poin, atau 1,04 persen, menjadi berakhir pada level 38.585,19. S&P 500 terkoreksi 1,02 persen dan ditutup pada level 5.078,65.

Saham Apple tergelincir hampir 3 persen setelah laporan dari Counterpoint Research yang menemukan penjualan iPhone anjlok di China dalam pada enam minggu pertama tahun 2024.

Baca juga: OJK Sebut Pemegang Saham Investree Bakal Suntik Modal

Beberapa saham teknologi mega-cap lainnya termasuk Netflix dan Microsoft turun hampir 3 persen, sementara Tesla jatuh hampir 4 persen. Sektor teknologi informasi S&P 500 memimpin penurunan indeks secara luas dengan kerugian lebih dari 2 persen.

Di luar teknologi mega-cap, GitLab anjlok 21 persen setelah perusahaan perangkat lunak tersebut membukukan perkiraan yang lemah untuk setahun penuh. Intel dan Sales Force menjadi saham dengan kinerja terburuk di Dow, dengan masing-masing turun lebih dari 5 persen.

“Semakin tinggi mereka tumbuh, semakin keras mereka jatuh,” kata CIO di Horizon Investments Scott Ladner.

Baca juga: Apa Itu Saham Syariah: Pengertian, Karakteristik, dan Indeks

“Apa yang terjadi saat ini, secara internal, adalah apa yang telah menang sepanjang tahun dan sudah terjual,” tambahnya.

Selain teknologi, saham Target melonjak 12 persen setelah pendapatan kuartal empat 2024 lebih kuat dari perkiraan Wall Street. Saham AeroVironment juga menguat hampir 28 persen menyusul laporan kinerja dan prospek yang lebih baik dari perkiraan.

Pergerakan harga saham pada hari Selasa terjadi ketika investor terus mencerna reli pasar baru-baru ini ke level tertinggi sepanjang masa, yang didukung oleh optimisme seputar kecerdasan buatan.

Baca juga: Astra International Bakal Tebar Dividen Final Rp 421 Per Saham

Meskipun mengalami penurunan dalam dua sesi terakhir, rata-rata tiga sesi utama tersebut jauh lebih tinggi dari tahun ke tahun. Bitcoin menjadi aset terbaru yang mencapai rekor, mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada hari Selasa.

Namun, mata uang digital dengan cepat bergerak ke zona merah setelah melampaui puncaknya untuk pertama kalinya dalam dua tahun.

Baca juga: Saham INCO Naik 2 Persen Usai Teken Divestasi dengan MIND ID

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com