JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim menyatakan terus konsisten mengimplementasikan strategi serta inovasi dalam mengembangkan bisnis.
Pupuk Kaltim pun dinilai berhasil dalam upaya menyusun strategi perusahaan serta penerapan aktivitas penyelarasan bisnis atau reinvention business.
Ini mencangkup beberapa aspek yaitu pertumbuhan, keberlanjutan, inklusivitas, sinergitas, dan kolaborasi dalam lingkup perusahaan.
Baca juga: Tekan Emisi Karbon, Perhutani Gandeng Pertamina Garap Proyek NEBS
Budi Wahju Soesilo, Direktur Utama Pupuk Kaltim menyampaikan, hingga saat ini perseroan telah berhasil dalam mengimplementasikan rangkaian strategi perusahaan yang berbasis pada prinsip growth strategy baik pada sektor produksi dan suplai, diversifikasi usaha, hingga ekspansi geografis.
"Ke depannya kami berharap dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain di Indonesia untuk berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia, khususnya dalam industri pupuk dan petrokimia, sambil tetap berusaha menjadi yang terbaik," ungkap Budi dalam keterangan resmi, Kamis (14/3/2024).
Pupuk Kaltim juga dinilai mampu menerapkan strategi dan inovasi pada dua aspek kunci, yaitu implementasi teknologi dan manajemen SDM yang unggul, terutama dalam mendukung dekarbonisasi dan pengurangan emisi karbon.
Dalam satu dekade pertama sejak digagas pada tahun 2022, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk mengurangi hingga sepertiga emisi karbon pada tahun 2030 dan berkontribusi terhadap target pemerintah mencapai Net Zero Emission di 2060.
Baca juga: Di COP28 Dubai, Petrokimia Gresik Paparkan Strategi Tekan Emisi Karbon
Guna terus mengembangkan bisnisnya, Pupuk Kaltim hingga saat ini terus menerapkan operational excellence di seluruh lini bisnis dan operasionalnya sambil menjaga produktivitas pertanian nasional dan sekaligus memastikan keamanan distribusi pupuk demi mendukung ketahanan pangan nasional.
Tidak hanya itu, pada aspek keberlanjutan bisnis Pupuk Kaltim sebelumnya telah merumuskan rencana bisnis untuk periode 2021-2030.