Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir di Zona Hijau, Investor Soroti Saham Nvidia

Kompas.com - 20/03/2024, 08:15 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa (19/3/2024) waktu setempat. Sentimen kebijakan suku bunga The Fed bayangi pergerakan harga saham di AS.

Saham-saham mengalami kenaikan pada hari Selasa ketika Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua harinya. Para investor juga fokus pada saham Nvidia menyusul pengumuman penting dari raksasa teknologi tersebut.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 320,33 poin atau 0.83 persen dan ditutup pada 39.110,76. S&P 500 bertambah 0,56 persen pada level 5.178,51, dan Nasdaq Komposit bertambah 0,39 persen ke posisi 16.166,79.

Baca juga: Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada hari Rabu. Namun, laporan inflasi yang mengkhawatirkan baru-baru ini membuat investor khawatir bahwa bank sentral dapat memberikan sinyal suku bunga akan tetap lebih tinggi dalam waktu lebih lama dari perkiraan.

Sementara itu, imbal hasil Treasury AS turun dan meningkatkan harga saham. Suku bunga acuan Treasury AS tenor 10 tahun turun lebih dari 4 basis poin menjadi 4,29 persen.

Adapun saham produsen chip Nvidia naik sekitar 1,1 persen, atau pulih dari kerugian sebelumnya karena investor mengevaluasi kabar dari Konferensi GTC yang pertama.

Baca juga: Ingin Dapat Dividen Bank Mandiri? Catat Batas Terakhir Koleksi Saham BMRI

CEO Nvidia Jensen Huang meluncurkan chip AI buatan terbaru Nvidia, berlabel Blackwell, yang merupakan penerus yang diklaim jauh lebih kuat dan mendukung banyak operasi AI.

Namun saham Super Micro Computer, vendor utama yang membangun server AI Nvidia, turun sekitar 9 persen karena berita penawaran saham.

Menurut kepala strategi investasi di CFRA Research Sam Stovall, pasar mencerna berbagai sentimen usai reli baru-baru ini. Namun pergerakan pasar akan lebih lambat dari perkiraan investor.

“Perjalanan revolusi AI masih panjang, dan oleh karena itu, penurunan apa pun yang kita lihat saat ini bukanlah sebuah akhir dari segalanya, namun hanya sebagian kecil dari kemajuan baru," ujar Stovall.

Baca juga: 5 Saham Paling Boncos Minggu Ini, Ada TINS hingga GOTO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com