Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Digitalisasi, UMKM Grosir Milik Mantan Guru SD Ini "Naik Kelas", Bisnisnya Juga Meluas

Kompas.com - 20/03/2024, 15:19 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Digitalisasi UMKM ternyata membawa dampak nyata bagi Putu Desie Pratiwi, mantan guru SD yang kini "banting setir" menjalani wirausaha. 

Bermula dari guru yang banyak tanggungan, kini Desie menjadi pengusaha toko grosir fesyen yang ramai, memiliki belasan karyawan, hingga bisnisnya meluas ke usaha lain seperti kos-kosan dan travel.

Bahkan, sebagian pendapatannya juga dimanfaatkannya untuk membangun shelter kucing dan anjing terlantar di Buleleng, Bali.

Begini kisah Desie, membangun Kesya Mart Grosir di Bulelengn Bali. Awalnya, ia berjualan pakaian di toko kecil berukuran 3x3 meter persegi untuk menambah pendapatan keluarganya. Tokonya dinamakan Kesya Mart Grosir.

Baca juga: Upaya Memaksimalkan Digitalisasi UMKM

Hingga pada 2022, ia melihat banyak UMKM yang sukses berjualan melalui platform digital, seperti TikTok. Ia pun mencoba mengikuti jejak tersebut.

Ia kemudian rajin jualan sistem live tau live shopping, terutama untuk menjual produk-produk pakaian dalam di tokonya. Ia juga rajin membuat konten soal produk pakaian dalam yang dijualnya.

Dalam waktu tak lama, pengikutnya bertambah dan memiliki hubungan yang erat dengan tokonya karena sering berinteraksi secara live. Selain itu, pengikutnya juga suka lantaran Desie selalu semangat saat berjualan live serta memiliki pengetahuan produk yang baik.

"Kuncinya, rajin live," kata Desie melalui keterangannya, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Resesi di Depan Mata, Digitalisasi UMKM Bisa Jadi Obat Mujarab

Jualan live Kesya Mart Grosir dari Buleleng Bali. DOK. TikTok KEsya Mart Grosir Jualan live Kesya Mart Grosir dari Buleleng Bali.

Ia mengaku, sangat bersyukur dengan adanya digitalisasi ini di mana UMKM bisa memasarkan produknya dengan aneka platform penjualan, dibantu hadirnya teknologi internet. Sehingga tokonya di Buleleng Bali pun bisa mendapatkan pembeli dari seluruh Indonesia.

"Sebagai mantan guru yang memiliki banyak tanggungan, saya sangat terbantu dengan penghasilan tambahan dari Kesya Mart Grosir. Dulu pendapatan hanya cukup untuk keluarga, kini bisa untuk membantu sesama," katanya lagi.

Berkat rajin jualan live pula, ukuran toko Desie dari 3x3 meter persegi bisa di-upgrade menjadi 200 meter persegi. Pengunjung toko offline-nya juga ramai karena nama Kesya Mart Grosir sudah dikenal dan memiliki akun Instagram juga selain di TikTok.

Baca juga: Sri Mulyani: Digitalisasi UMKM Dorong Peningkatan Transaksi

Pada Desember 2023, bisnis Desie sempat "terhantam badai" lantaran TikTok ditutup. Bahkan ia sempat merumahkan karyawannya.

Beruntung, TikTok Shop kembali dibuka dengan kemitraan strategis Shop | Tokopedia, sehingga ia bisa berjualan live lagi.

"Semoga proses migrasi Shop | Tokopedia berjalan lancar agar momen penutupan tak terulang lagi. Saya berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang memerhatikan UMKM seperti saya, memperbolehkan UMKM menggunakan platform digital untuk berjualan," katanya.

Baca juga: Pengamat: Migrasi TikTok-Tokopedia Dorong Pasar Digital Makin Dinamis

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com