Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Awal Ramadhan, Masyarakat Gadai Barang untuk Buka Usaha

Kompas.com - 27/03/2024, 13:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pegadaian (Persero) melaporkan, pada awal Ramadhan terdapat tren peningkatan aktivitas gadai masyarakat untuk modal usaha atau memenuhi kebutuhan selama bulan puasa.

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Zulfan Adam mengatakan, kebanyakan nasabah membutuhkan dana segar untuk dipakai membuka usaha seperti takjil atau untuk kebutuhan lainnya.

"Namun kecenderungannya jika mendekati Lebaran, masyarakat atau nasabah justru melakukan tebus barang yang mereka gadai," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (27/3/2024).

Ia menjelaskan, salah satu faktornya karena masyarakat sudah dapat tunjangan hari raya (THR). Dengan begitu, masyarakat akan memilih menebus barang seperti perhiasan yang mereka gadai untuk bisa dipakai juga saat Lebaran.

Baca juga: Dulu Tebus Perhiasan Jelang Lebaran, Kini Gadai Barang untuk Keperluan Hari Raya

Berdasarkan data historis, Zulfan menjelaskan, tren binis gadai selama Ramadhan hampir sama setiap tahunnya. Masyarakat cenderung menggadaikan barang pada Awal Ramadhan. Namun, tren tebus barang akan terjadi mendekati Hari Raya, didorong oleh adanya THR.

Sebagai gambaran, pada periode 24 Maret 2024 jumlah penyaluran kredit gadai selama 2 minggu awal bulan Ramadhan mencapai Rp 6,3 triliun. Angka ini tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya.

Sedangkan, untuk portofolio posisi pinjaman gadai per 24 Maret 2024 naik 1 persen pada kisaran Rp 487 miliar sejak awal Ramadhan.

Baca juga: Selain THR, Menaker Imbau Perusahaan Gelar Mudik Gratis bagi Pekerja

Adapun, emas masih menjadi pilihan utama barang jaminan gadai yang paling banyak digadaikan oleh nasabah,

"Dengan proporsi sekitar 98 persen dari seluruh jenis barang jaminan yang diterima Pegadaian," imbuh dia.

Selain itu, tren kenaikan harga emas dari tahun ke tahun yang berpengaruh terhadap nilai uang pinjaman menjadi daya tarik nasabah untuk bertransaksi di Pegadaian.

Berdasarkan data tahun lalu, Zulfan membeberkan, harga emas dalam negeri cenderung meningkat ketika memasuki bulan Ramadhan.

Baca juga: Harga Emas Terus Cetak Rekor, Antam Akui Banyak Masyarakat Lakukan Buyback


Hal ini dipengaruhi dari tren masyarakat secara umum punya kecenderungan membeli perhiasan. Penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Lebaran mempengaruhi lonjakan permintaan emas yang semakin mendekati Idul Fitri.

"Hal ini karena sebagian kalangan masyarakat Indonesia menganggap perhiasan emas sebagai simbol eksistensi dalam lingkungan sosial," terang dia.

Sebagai informasi, data penjualan Pegadaian Galery 24 menunjukkan jenis perhiasan edisi Lebaran yang paling diminati di antaranya gelang, cincin, dan kalung.

Perhiasan tersebut mencatat pertumbuhan penjualan sebanyak 25 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com