Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pengguna Naik, Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Tidak Ditambah

Kompas.com - 30/03/2024, 22:11 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memutuskan untuk tidak menambah frekuensi perjalanan LRT Jabodebek pada periode April 2024.KAI memutuskan untuk tidak menambah frekuensi perjalanan LRT Jabodebek pada periode April 2024. Keputusan ini diambil meskipun terjadi peningkatan jumlah pengguna sebesar 6 persen.

Dengan demikian, KAI akan kembali mengoperasikan 308 perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja (weekday) di bulan April. Hal ini juga berlaku untuk perjalanan pada akhir pekan (weekend), dengan sebanyak 260 perjalanan tetap dijadwalkan.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan, dengan mengoperasikan 308 perjalanan saat weekday, jarak antar kereta (headway) menjadi 12,5 menit pada lintas Jati Mulya/Harjamukti - Cawang serta 6 menit pada lintas Cawang - Dukuh Atas.

Baca juga: Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

"Sedangkan pada hari Sabtu, Minggu, dan Libur Nasional, peak headway akan tetap 12,5 menit dan of peak headway akan menjadi 19,5 menit," kata dia, dalam keterangannya, Sabtu (30/3/2024).

Lebih lanjut ia bilang, hingga 29 Maret terdapat 1.339.810 pengguna LRT Jabodebek, dengan rata-rata harian pengguna mencapai 58.000. Angka ini meningkat 6 persen jika dibandingkan bulan Februari di mana ada sebanyak 1.261.111 pengguna LRT Jabodebek.

Bahkan, jika melihat rata-rata harian pengguna LRT Jabodebek pada hari kerja (weekday) kenaikannya mencapai 18 persen. Pada bulan Februari, rata-rata harian pengguna pada weekday mencapai 51.840 pengguna, sedangkan pada bulan Maret mencapai 60.943 pengguna.

Baca juga: Kemenhub Bakal Perpanjang Penerapan Tarif Promo LRT Jabodebek hingga April

"Berdasarkan evaluasi kami, tren rata-rata harian pengguna pada bulan Maret terus meningkat setiap harinya, hal ini juga mencerminkan peningkatan positif dalam layanan LRT Jabodebek," tutur Mahendro.

Melihat pertumbuhan tersebut, Mahendro bilang, KAl berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan eksplorasi potensi pertumbuhan yang lebih besar. Mahendro menungkapkan pihanya meyakini jumlah rata-rata pengguna harian saat ini belum mencapai puncaknya.

"Kami ingin melihat seperti apa pertumbuhan jumlah pengguna jika pola operasi yang diterapkan lebih konsisten dan panjang. Kami percaya bahwa mash ada potensi besar yang dapat diraih dengan upaya yang terus-menerus," ujar Mahendro.

Baca juga: Tarif Promo LRT Jabodebek Berpotensi Diperpanjang

Sebelumnya, Mahendro sempat mengatakan, pihaknya telah mengajukan penambahan frekuensi perjalanan kepada para stakeholder. Namun berdasarkan hasil evaluasi, usulan tersebut tidak dapat dilakukan lantaran kinerja operasional LRT Jabodebek belum mencapai target.

Salah satunya, jumlah penumpang LRT Jabodebek ditargetkan melebihi 65.000 orang per hari saat jam sibuk tapi saat ini rata-rata penumpang harian masih 60.000-61.000 orang.

"Memang awalan ada rencana untuk melakukan penambahan jumlah perjalanan. Akan tetapi berdasarkan dari evaluasi ini belum cukup untuk dilakukan penambahan," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Baca juga: Penumpang LRT Jabodebek Diperbolehkan Makan dan Minum di Dalam Kereta Saat Buka Puasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com