Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Seperti Malaysia, DPR Minta Diskon Tarif Tol 50 Persen, PUPR: Memungkinkan, tapi...

Kompas.com - 02/04/2024, 18:45 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi V DPR Sigit Sosiantomo meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk memberikan diskon tarif tol sampai 50 persen saat Lebaran.

Kata Sigit, diskon tarif tol hingga 50 persen itu bisa ditanggung 20 persen oleh BUJT seperti yang dilakukan pada periode Lebaran 2024 dan 30 persennya ditanggung oleh Kementerian PUPR.

Usulan ini diungkapkan saat rapat kerja persiapan mudik lebaran 2024 bersama Komisi V DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

"Saya setuju Pak Ketua tadi minta diskon 50 persen, 30 persen dari Pak Menteri PUPR," ujarnya.

Baca juga: Jasa Marga Terapkan Diskon Tarif Tol Trans-Jawa Sebesar 20 Persen, Simak Jadwalnya

Sigit juga mencontohkan negara tetangga yakni Malaysia yang berani memberikan diskon tarif tol sebesar 100 persen alias gratis.

Malaysia menggratiskan tarif tol untuk masyarakat selama dua hari 8-9 April 2024. Kebijakan ini tidak hanya dilakukan pada periode Lebaran 2024 tetapi juga pada Lebaran 2023.

Berkaca dari Malaysia, Sigit menilai seharusnya hal ini juga bisa diterapkan di Indonesia. Pasalnya, dia menilai diskon tarif tol saat ini yang sebesar 20 persen masih kurang sedangkan diskon ini dibutuhkan untuk mendukung kelancaran arus mudik lebaran.

"Kebijakan Pak Menteri PUPR yang populis sangat dibutuhkan. Masa kalah sama Malaysia gratis tol saat Lebaran? Dan keuntungan jalan tol dihitung dalam kondisi normal dia enggak memasukkan faktor Lebaran atau Nataru," ucapnya.

Baca juga: Daftar 13 Ruas Tol Trans Jawa yang Dapat Diskon Tarif 20 Persen Selama Lebaran 2024

 


Ditemui di sela raker, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, diskon tarif tol sebesar 50 persen bahkan tarif tol gratis pun memungkinkan untuk direalisasikan.

Hanya saja, hal ini dapat membebani keuangan negara. Sebab, para BUJT pasti akan meminta penggantian anggaran kepada pemerintah.

"Ya memungkinkan saja, kalau secara aturan digratiskan pun mungkin. Tapi mereka akan klaim ke negara. Kan eman-eman nanti. Mahal itu," ucap Hedy kepada wartawan, Selasa.

Oleh karenanya, menurut dia, lebih baik diskon tarif tol diberikan secara sukarela kepada masing-masing BUJT seperti yang dilakukan selama ini.

"Kita lebih baik memohon sukarela dari BUJT-nya. Karena kalau tol macet berhenti padet hampir berhenti, untung enggak BUJT-nya? enggak kan? Karena yang lewat gerbang yang dihitung. Kalau padet macet berarti yang lewat gerbangnya makin sedikit," jelasnya

Kendati demikian, dia mengamini bahwa pemberian diskon tarif tol ini berguna untuk meringankan beban masyarakat hingga mengurangi kepadatan saat puncak arus mudik dan balik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com