DARI perspektif agama, Idul Fitri adalah penanda berakhirnya bulan suci Ramadhan. Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa, berdoa, dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kepada Allah SWT.
Idul Fitri juga dianggap sebagai momen untuk memperbarui diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Momen Idul Fitri selalu ditunggu-tunggu oleh jutaan umat Muslim di seluruh dunia, terutama di Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar.
Lebaran, sebutan populer untuk Idul Fitri, tidak hanya penanda berakhirnya bulan suci Ramadhan, tetapi juga membawa beragam tradisi yang merayakan kebersamaan, kemenangan spiritual, dan kesenangan duniawi.
Salah satu tradisi yang paling ikonik adalah mudik, atau pulang ke kampung halaman, yang menjadi ritual tahunan bagi banyak orang.
Saat tahun 2023, jumlah pemudik Lebaran lebih dari 130 juta orang. Arus kendaraan yang melalui tol mencapai 1,91 juta mobil (di luar kendaraan roda 2).
Kesempatan berkumpul bersama keluarga, bertukar cerita, dan membagikan kebahagiaan menjadi inti dari tradisi ini. Makanan lezat seperti ketupat, opor ayam, dan rendang, yang khas disajikan saat Lebaran, menambah kehangatan momen tersebut.
Namun, seperti dua sisi mata uang, Lebaran juga membawa dampak lain yang perlu kita pahami. Di satu sisi, ada kegembiraan, namun di sisi lain, ada pula tantangan dan dampak yang mungkin tidak selalu positif.
Ada sejumlah dampak positif Lebaran, yakni:
Sementara dampak negatif yang perlu diantisipasi, antara lain:
Lebih jauh, ada efek samping lain yang perlu diantisipasi adalah berupa tamu tak diundang, yakni inflasi.
Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Lebaran tahun lalu (April 2023) meningkat ke level 0,33 persen secara bulanan.
Inflasi ini terjadi karena permintaan terhadap berbagai barang meningkat drastis, sementara pasokan terbatas, yang berujung pada kenaikan harga.
Hal ini akan berdampak pada beberapa hal, yakni:
Apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi hal ini? Kita bisa bijak mengatur anggaran dengan mengutamakan kebutuhan dasar dan menyisihkan dana untuk keadaan tak terduga.
Dengan perencanaan keuangan matang, kita bisa meminimalkan dampak negatif inflasi saat Lebaran, memastikan perayaan tetap berlangsung suka cita tanpa khawatir berlebihan soal keuangan.
Lebaran memang membawa banyak cerita dan warna dalam kehidupan masyarakat. Kesadaran untuk merayakan dengan bijak, mengambil hikmah dari tradisi yang ada, dan berupaya meminimalkan dampak negatifnya, akan menjadikan Lebaran tidak hanya sebagai momentum kemenangan spiritual, tapi juga kemenangan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.