Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Nike Nilai Kerja Jarak Jauh Menghambat Inovasi

Kompas.com - 14/04/2024, 19:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - CEO Nike John Donahoe mengatakan kerja jarak jauh adalah penyebab lambatnya inovasi. Dia menilai kerja jarak jauh menyebabkan perusahaan tertinggal dan sulit beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Mengutip CNBC, Donahoe mengatakan kerja jarak jauh membuat kurangnya inovasi pada produk baru yang segar dari perusahaannya. Dia juga mengatakan bahwa hal tersebut menjadi kekhawatiran di kalangan investor.

“Apa yang hilang adalah inovasi yang berani dan disruptif yang selama ini dikenal ada dalam Nike dan jika kita melihat ke belakang, alasannya cukup jelas,” kata Donahoe dikutip dari CNBC, Minggu (14/4/2024).

Baca juga: Nike Bakal Pangkas Produksi Dua Model Sepatu, Ini Sebabnya

Dia menunjukkan bahwa pabrik alas kaki miliknya di Vietnam terpaksa tutup selama pandemi Covid-19. Namun yang lebih penting lagi adalah karyawan Nike bekerja dari rumah selama 2,5 tahun.

“Jika dipikir-pikir, ternyata sangat sulit untuk melakukan inovasi yang berani dan disruptif, untuk mengembangkan sepatu yang berani disruptif (melalui kerja) dari Zoom,” kata Donahoe.

“Tim kami berkumpul kembali 18 bulan lalu secara langsung, dan kami menyadari hal ini. Jadi kami menyelaraskan kembali perusahaan kami, dan selama setahun terakhir kami dengan kejam fokus pada pembangunan kembali jalur inovasi disruptif bersama dengan jalur inovasi berulang kami,” lanjut dia.

Baca juga: Nike akan PHK 2 Persen Karyawan

Donahoe mengatakan inovasi Nike bisa lebih kuat dari sebelumnya berkat kerja yang dilakukan secara langsung. Dia bilang, konsumen akan mulai melihat produk-produk baru dirilis setiap musim, serta cerita baru yang telah lama dikenal oleh merek tersebut.

Sebelumnya, beberapa analis dan investor mengkritik raksasa sepatu tersebut karena tertinggal dalam inovasi dan kehilangan pangsa pasar.

Sedangkan perusahaan baru seperti On Running dan Hoka telah memenangkan hati generasi pelari baru dan telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Nike Gugat New Balance dan Skechers karena Langgar Paten

Adapun pada Desember 2023, Nike mengumumkan rencana restrukturisasi besar-besaran untuk mengurangi biaya sekitar 2 miliar dollar AS selama tiga tahun ke depan.

Perusahaan juga memangkas proyeksi penjualannya karena perkiraan perusahaan akan terjadi pelemahan daya beli dan permintaan di kuartal mendatang.

Dua bulan kemudian, perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka akan mengurangi 2 persen tenaga kerjanya, atau lebih dari 1.500 pekerjaan, sehingga mereka dapat berinvestasi dan bertumbuh untuk segmen sepatu lari, kategori wanita, dan merek Jordan.

Baca juga: Pabrikan Sepatu Nike di Serang Tawarkan Pengunduran Diri Sukarela ke 1.600 Karyawan

Donahoe menegaskan bahwa Nike masih mendapatkan pangsa pasar dan tetap menjadi kekuatan dominan dalam olahraga lari dan juga segala hal.

“Kami telah berbuat lebih banyak untuk memajukan olahraga lari dibandingkan merek mana pun di dunia selama 50 tahun terakhir dan kami terus memimpin dengan pelari elit,” kata Donahoe ketika ditanya tentang On Running dan Hoka.

“Inovasi selalu menjadi ciri khas Nike dalam berlari, seperti halnya dalam kategori lainnya, jadi kami tidak hanya akan meniru apa yang dilakukan orang lain, kami akan menghadirkan inovasi,” sambung dia.

Baca juga: Mendag Zulhas Lepas Ekspor Sepatu Merek NIKE Senilai 211.000 Dollar AS ke Belanda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com