Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Stabil di Level Tinggi akibat Panasnya Geopolitik Timur Tengah

Kompas.com - 17/04/2024, 13:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia cenderung stabil dengan tetap bertahan di level tinggi pada akhir perdagangan Selasa (16/4/2024) waktu New York, atau Rabu (17/4/2024) pagi waktu Indonesia barat.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot bertahan di level ke 2.382,72 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 1 persen ke level 2.407,8 dollar AS per ons.

Adapun harga emas pernah menyentuh level tertinggi sepanjang masa di 2,431.29 pada Jumat pekan lalu, sebagai respons memanasnya konflik antara Iran dan Israel.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 17 April 2024

Konflik di Timur Tengah tersebut membuat harga emas tetap tinggi, meski bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) bersikap hawkish, alias tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Data ekonomi terbaru menunjukkan penjualan ritel AS meningkat lebih dari perkiraan pada Maret 2024. Hal ini mengindikasikan ekonomi AS masih menguat sehingga The Fed belum akan melonggarkan suku bunganya dalam waktu dekat sebagai upaya menekan inflasi.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS atau U.S Treasury tenor 10 tahun juga naik dua hari berturut-turut, membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 17 April 2024

"Pasar berada dalam mode jeda dan menunggu dampak lainnya akibat konfrontasi Israel-Iran ini. Kita akan melihat kenaikan emas lainnya jika situasinya meningkat," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

"Jika konflik di Timur Tengah mereda, fokus pasar akan beralih ke The Fed. Sudah jelas bahwa Fed tidak akan dapat menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, yang merupakan elemen bearish (penurunan harga) bagi pasar emas dan perak," imbuhnya.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada bulan lalu pernah menyatakan, bahwa The Fed "tidak jauh" dari kemungkinan inflasi akan turun ke tingkat yang ditargetkan bank sentral di kisaran 2 persen.

Baca juga: Harga Emas Diprediksi Terus Mengkilap, Ini Faktor Pendorongnya

Namun, para investor dan analis sudah kehilangan kepercayaan terhadap prospek tersebut mengingat serangkaian data ekonomi AS yang kuat.

Sementara itu, di Timur Tengah, konflik Iran dan Israel memanas. Iran menyerang Israel dengan ratusan drone dan rudal pada akhir pekan kemarin, yang merupakan balasan dari serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024 lalu.

Emas sendiri memang dianggap sebagai aset lindung nilai atau safe haven ketika terjadi gejolak yang bisa mempengaruhi ekonomi global, termasuk konflik geopolitik.

Adapun menurut analisis Deutsche Bank, diperkirakan harga emas akan berada di level 2.400 dollar AS pada akhir tahun, serta mencapai level 2.600 dollar AS pada Desember 2025.

Baca juga: Hindari, 5 Kesalahan Membeli Emas Batangan yang Bisa Bikin Rugi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com