JAKARTA, KOMPAS.com - Pekerjaan tingkat pemula atau entry level biasanya merupakan posisi yang membutuhkan sedikit pengalaman dan keterampilan sebelumnya.
Hal ini lantaran pekerjaan ini pada umumnya diberikan kepada mereka yang baru lulus sekolah atau fresh graduate.
Namun belakangan, anggapan tersebut bergeser lantaran pencari kerja di media sosial menemukan persyaratan untuk melamar pekerjaan tersebut lebih sulit untuk dipenuhi.
Baca juga: 5 Tips Mengatur Keuangan untuk Fresh Graduate agar Tak Menyesal
Laporan TestGorilla pada 2023 menemukan 42 persen karyawan merasa tidak dapat mendaftar pekerjaan tingkat pemula karena tidak memenuhi kualifikasi dan pengalaman formal.
Sebelumnya McKinsey and Company menemukan, hambatan kedua dalam mendapatkan pekerjaan adalah kurangnya pengalaman, keterampilan yang releval, dan pendidikan.
Kepala ekonom ZipRecruiter Julia Pollak mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi pergeseran menuju perekrutan berbasis keterampilan.
"Pengusaha jauh lebih mementingkan pengalaman dan keterampilan karyawan dibandingkan gelar mereka,” kata dia dikutip dari CNBC, Selasa (7/5/2024).
Baca juga: Pemerintah Prioritaskan Fresh Graduate dalam Rekrutmen CPNS 2024
Di sisi lain, Survei PwC menemukan, bagian Human Research Development (HRD) perusahaan menunjukkan penurunan tren merekrut sumber daya manusia (SDM) tingkat awal dari 79 persen menjadi 61 persen pada 2023.
Salah satu hambatan terbesar dari pekerja tingkat awal adalah kesenjangan keterampilan dan pelatihan. Namun bagi banyak pekerja, mendapatkan pelatihan kerja merupakan hal yang sulit.
Profesor manajemen Wharton School, University of Pennsylvania Peter Cappelli mengatakan, pengusaha tidak mengembangkan bakat secara internal.