Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Consortium for Cooperative Innovation (ICCI)
Lembaga Inovasi Perkoperasian

Indonesian Consortium for Cooperative Innovation (ICCI) merupakan lembaga inovasi perkoperasian di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2018, ICCI berupaya mengembangkan inovasi melalui produksi pengetahuan, inkubasi model, pengembangan ekosistem dan advokasi kebijakan.

Jaringan Inovator Koperasi (JIK) merupakan komunitas epistemik yang diinisiasi dan dikembangkan oleh ICCI. Anggotanya berasal dari para peneliti, akademisi, praktisi, aktivis, mentor dan konsultan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

ICCI dan JIK meyakini inovasi dapat meningkatkan relevansi dan keberlanjutan koperasi di tengah tantangan perubahan zaman. Ingin berkontribusi lebih, gabung bersama kami di https://jik.icci.id

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Kompas.com - 08/05/2024, 11:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Dodi Faedlulloh*

RELASI koperasi dan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) secara global saling berkelindan. Secara inheren, praktik koperasi sejati tentu melandaskan operasi bisnisnya pada nilai etis dan keberlanjutan.

Namun, elan vital koperasi dengan tujuan pembangunan berkelanjutan perlu dinavigasi agar akseleratif.

Dalam diskursus global, Aliansi Koperasi Internasional (ICA), bersama dengan Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyuguhkan diskursus tentang implementasi SDGs dalam praktika koperasi eksisting (Wanyama, 2014).

Yang menarik dari diskursus itu adalah bukti di lapangan bagaimana koperasi mendukung, bahkan secara diam-diam, dan menggerakan SDGs bertahun-tahun lamanya.

Koperasi memainkan peran penting dalam berkontribusi terhadap SDGs di berbagai sektor dan wilayah. Di Brasil, koperasi daur ulang berbasis masyarakat berkontribusi langsung terhadap SDGs 5, 6, 7, 11, 12, 13, 14, 15, dan 17 (Lopes, 2020).

Koperasi di Italia terbukti berkontribusi aktif terhadap keberlanjutan, khususnya di tingkat lokal (Battaglia, 2020).

ICA memimpin promosi peran koperasi dalam mencapai SDGs dan koperasi di kawasan Asia Pasifik terlibat aktif dalam implementasinya (Iyer, 2020).

Studi literatur terkini yang dilakukan Lafont, Saura, dan Soriano (2023) menunjukkan delapan jenis koperasi; producer cooperatives, consumer cooperatives, worker cooperatives, housing cooperatives, finance cooperatives, new generation cooperatives, multi-stakeholder cooperatives dan non-profit community service cooperatives, diidentifikasi memiliki hubungan langsung dengan SDGs pada tiap sektornya.

Dengan begitu, keragaman jenis tersebut telah menjadi kekuatan bagi gerakan koperasi. No one fits all, tak ada model tunggal untuk semua hal.

Hal itu perlu disadari para penggerak koperasi Tanah Air, agar tak gegabah membid’ahkan keragaman koperasi yang ada.

Belum lama ini, PBB memproklamirkan kembali Resolusi No. 47/90 tentang International Year of Cooperatives (IYC) untuk tahun 2025 mendatang. Hal ini menunjukkan konsensus dan rekognisi internasional tentang kontribusi penting koperasi dalam pembangunan ekonomi dan sosial komunitas lokal bagi dunia.

Pembangunan sosial

Sebagai perusahaan kolektif yang tidak hanya bergerak di sektor ekonomi, koperasi merupakan gerakan bisnis yang mendukung pembangunan sosial, perlindungan lingkungan inklusif dan berkelanjutan.

Berbeda dengan korporasi konvensional yang didorong oleh motif mencari profit, koperasi berpedoman pada prinsip tata kelola demokratis, tanggung jawab sosial, dan pemberdayaan masyarakat.

Kondisi itu memungkinkan koperasi berkontribusi untuk mencapai tujuan sosial dan lingkungan sekaligus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com