Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Kompas.com - 15/05/2024, 14:39 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor baru terus tumbuh di tengah tren perlambatan penjualan kendaraan baru.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan, pada kuartal I-2024 memang terdapat penurunan penjualan kendaraan baru. Namun, pembiayaan kendaraan bermotor tumbuh baik secara tahunan maupun bulanan.

"Outstanding piutang pembiayaan pada perusahaan pembiayaan untuk pembiayaan kendaraan bermotor baru terus tumbuh positif sebesar 14,19 persen secara tahunan (yoy) dan 3,75 persen sepanjang tahun (ytd)," kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Ia menambahkan, OJK akan tetap memonitor dampak penurunan penjualan kendaraan bermotor ini kepada kinerja industri pembiayaan.

Selain itu, OJK juga meminta perusahaan untuk melakukan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan untuk menghadapi tren yang sedang berlangsung ini.

Secara umum, piutang pembiayaan tercatat senilai Rp 488,52 triliun pada kuartal I-2024. Angka ini tumbuh 12,17 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh pembiayaan investasi yang meningkat 13,05 persen secara tahunan.

Adapun, profil risiko perusahaan pembiayaan atau multifinance terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) net tercatat sebesar 0,70 persen dan NPF gross sebesar 2,30 persen Gearing ratio PP turun tercatat sebesar 2,30 kali, atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali.

Sebagai informasi, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat total penjualan mobil pada kuartal I-2024, atau melambat hingga 23,9 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya atau year-on-year (yoy).

Pada data wholesales atau penjualan dari pabrik ke diler, sepanjang Januari-Maret 2024 hanya terhenti di angka 215.069 unit dari sebelumnya mampu mencapai 282.601 unit.

Sementara dari sisi penjualan ritel, tercatat sebanyak 230.778 unit, turun 15 persen dari 271.423 unit secara tahunan (yoy).

Baca juga: OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit Double Digit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com