Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin Melesat

Kompas.com - 16/05/2024, 11:12 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar aset kripto tampak cerah pada Kamis (16/5/2024) hari ini. Harga kripto dengan kapitalisasi pasar terpantau menguat signifikan dalam kurun waktu 24 jam terakhir, menyusul rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan pasar.

Berdasarkan data CoinMarketCap, pada pukul 10.05 WIB, harga kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin, melesat 6,75 persen ke level 65.965 dollar AS. Jika dilihat dalam kurun waktu sepekan, harga BTC pun menguat 6,80 persen.

Bukan hanya Bitcoin, kripto dengan kapitalisasi besar lainnya, Ethereum, juga terpantau menguat. Tercatat kripto dengan kode ETH ini menguat 4,06 persen dalam kurun waktu 24 jam terakhir ke posisi 3.007 dollar AS.

Baca juga: Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Dilansir dari CNBC, pasar aset kripto yang bergerak cenderung menguat pada pagi hari ini tidak terlepas dari sentimen rilis data inflasi atau indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) AS. Tercatat tingkat inflasi April Negeri Paman Sam sebesar 0,3 persen secara bulanan (month to month/mtm), lebih rendah dari proyeksi pasar sebesar 0,4 persen.

"Dengan laju inflasi inti AS yang mereda untuk pertama kalinya dalam waktu 6 bulan, kita bisa melihat potensi pemulihan keinginan investor untuk masuk ke aset berisiko seperti kripto," ujar Analis 21Shares, Leena ElDeeb, dilansir Kamis.

"Meskipun demikian pemangkasan suku bunga bank sentral masih menjadi tanda tanya, sehingga pemulihan itu berpotensi berjalan lambat," sambungnya.

Bitcoin dinilai sebagai aset yang unik, sebab dapat menjadi instrumen investasi yang "berisiko" dan juga "lindung nilai". Oleh karenanya, meskipun arah suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve, memainkan peran terhadap pergerakan Bitcoin dalam jangka pendek, tetapi faktor tersebut tidak merubah fundamental aset digital itu dalam jangka panjang.

Pergerakan Bitcoin belakangan memang kerap dipengaruhi oleh sentimen ekonomi makro. Ketidakpastian global pun memicu fluktuasi Bitcoin yang lebih tinggi belakangan.

Sebelumnya, CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan dalam keadaan pasar kripto yang berfluktuasi tinggi, sangatlah penting untuk memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika pasar kripto dan kesadaran akan faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga.

"Dengan informasi yang tepat, para investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan mempersiapkan strategi yang sesuai dengan situasi pasar yang dinamis," kata dia, dalam keterangannya, Selasa (14/5/2024).

Baca juga: Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com