Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Portofolio Investasi Industri Dana Pensiun Didominasi Instrumen SBN

Kompas.com - 18/05/2024, 08:05 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, portofolio investasi industri dana pensiun sukarela didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN).

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan, portofolio investasi pada dana pensiun sukarela per Maret 2024 masih didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 128,32 triliun.

"Dengan komposisi 36 persen dari total investasi," kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Jumat (17/5/2024).

Baca juga: Ketahui, Ini Jadwal Penawaran SBN Tahun 2024

Ilustrasi investasi. Sukuk Ritel SR020. Daftar mitra distribusi yang melayani pemesanan Sukuk Ritel SR020.SHUTTERSTOCK/THAPANA STUDIO Ilustrasi investasi. Sukuk Ritel SR020. Daftar mitra distribusi yang melayani pemesanan Sukuk Ritel SR020.

Ia menambahkan, hal ini terjadi karena adanya tren kenaikan tingkat suku bunga dan fokus pengurus dana pensiun untuk menjaga stabilitas kinerja investasi dana pensiun di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan pasar keuangan global.

Setelah SBN, dua instrumen terbesar lainnya adalah deposito sebesar Rp 96,47 triliun atau setara 26 persen dan obligasi sebesar Rp 67,33 triliun, atau setara dengan komposisi 19 persen dari total investasi.

"Sedangkan untuk instrumen saham mencakup 8 persen, reksadana 3 persen, dan lainnya seperti properti dan penyertaan langsung memiliki komposisi 8 persen dari total investasi," imbuh Ogi.

Lebih lanjut, Ogi bilang, OJK berencana akan mengeluarkan peta jalan (roadmap) pengembangan dan penguatan dana pensiun. Roadmap tersebut saat ini sedang dalam tahap penyelesaian agar dapat diluncurkan tahun ini.

Baca juga: Memahami Perbedaan SBN, SUN, dan SBSN

"Poin penting dalam roadmap ini adalah bagaimana sinergi pada ekosistem program pensiun di Indonesia baik program pensiun wajib maupun program pensiun sukarela dalam rangka mempersiapkan kesejahteraan masyarakat setelah melewati usia produktif masih tetap terjaga," terang Ogi.

Ia menambahkan, roadmap ini juga bertujuan untuk mendukung tercapainya replacement ratio yang mengikuti standar dari International Labour Organization (ILO) yaitu sebesar 40 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com